• Berita Terkini

    Sabtu, 28 Juli 2018

    Warga Kebumen Antusias Saksikan Fenomena Gerhana Bulan

    fotoahmadsaefurrohman/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres. com) - Sama halnya di belahan dunia lain,  fenomena gerhana bulan total Sabtu dini hari (28/7/2018) juga mendapat perhatian besar di Kabupaten Kebumen.

    Demi dapat menyaksikan fenomena langka yang disebut Gerhana Bulan Total (GBT) 28 Juli ini,  sejumlah warga Kota Beriman rela begadang.  Sebagian lain menyempatkan diri bangun dan beranjak ke luar rumah. Adapun bagi warga muslim,  menggelar shalat gerhana jamaah di masjid dan mushola terdekat.

    Sementara itu, proses gerhana bulan menjadi gelap total dapat terpantau cukup jelas dari Kebumen. Hanya sesekali wan melintas dan menutup bulan.

    Meski begitu,  warga masih sempat menyaksikan saat gerhana tertutup seluruhnya pada sekitar pukul 02.30 WIB.  Ucapan AllahuAkbar pun terdengar dari mulut warga yang menyaksikam fenomena alam ini. Hingga berita ini diturunkan, bulan masih tertutup seluruhnya."Sempat ada mendung tapi proses gerhana masih terlihat," kata Saefur (21), warga Alian.

    Pada bagian lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen menyikapi fenomena gerhana bulan ini dengan kewaspadaan. Mengingat, ada potensi gelombang pasang di Laut Selatan Kebumen,

    Apalagi, dua hari sebelumnya, gelombang pasang mengganas di Kebumen dan memporakporandakan daerah pesisir pantai. Ratusan warung milik warga rusak. Gelombang juga membuat bangunan sempat mengalami kerusakan ringan.

    GBT 28 Juli  cukup spesial. Sebab ada tiga fenomena angkasa yang bisa diamati. Selain fenomena GBT dengan durasi yang lama, juga ada kemunculan planet Mars dengan tingkat kecerlangan tertinggi sejak 2003. Pada saat GBT posisi Mars ada berada di samping kiri bulan. Pada saat itu Mars dalam keadaan purnama dan akan terlihat seperti bintang yang sangat cerah.

    Selain itu juga ada fenomena langit hujan meteor. Ada beberapa titik pancar hujan meteor pada saat itu. Diantaranya yang mengalami puncak adalah Southern Delta Aquarids. Dengan jumlah meteor 20 meteor/jam. Selain itu juga ada Piscis Austrinos yang berjumlah 5 meteor/jam.


    Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan pada prinsipnya hujan meteor bisa diamati dengan mata telanjang. Selama tidak ada polusi cahaya yang bisa membuat penampakan meteor dari bumi tidak terlihat.(cah/jpnn)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top