• Berita Terkini

    Senin, 28 Mei 2018

    Rel Kereta Api Favorit Jadi Tempat Ngabuburit

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sejek awal Ramadhan Kamis (17/5) lalu, warga di sekitar Kelurahan Panjer dan Kelurahan Tamanwinangun berdatangan di rel Kereta Api (KA) menjelang waktu berbuka puasa. Ternyata kawasan tersebut memang sudah menjadi tempat ngabuburit yang favorit sejak puluhan tahun silam.

    Sejak zaman dahulu, warga Tamanwinangun sudah melaksanakan tradisi kumpul-kumpul. Menurut Roto (57) salah satu warga, saat itu, lokasi yang kini dijadikan tempat kumpul ngabuburit belum terdapat rel KA. “Dulu masih merupakan kompleks kantor pemerintahan yang waktu itu berpusat di bekas bangunan Sari Nabatiasa Panjer,” tuturnya, Minggu (27/5/2018).

    Pada awalnya lokasi tersebut merupakan tempat untuk kumpul atau tongkrong para warga saat bulan puasa, hingga kini tradisi kumpul tersebut masih terus berlangsung. Bukan hanya di Panjer saja, beberapa lokali rel kereta api lainnya juga menjadi tempat favorit untuk berkumpul menunggu datangnya buka puasa. Banyaknya warga membuat beberapa penjual aktif menjajakan daganganya setiap sore. Bahkan adanya proyek rel ganda membuat tempat ngebuburit semakin menyenangkan.

    Keramaian untuk menunggu waktu berbuka puasa di rel KA menjadi pemandangan tersendiri. Selain pemandangan KA yang lewat, kedatangan warga bersama keluarganya di tempat tersebut juga menarik perhatian. Belum lagi para pedagang aneka makanan serta mainan anak yang berhimpitan dengan warga yang berlalu lalang. Lokasi itu rupanya bukan sekedar tempat menunggu waktu berbuka puasa saja, melainkan juga menjadi objek wisata musiman yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

    Dari pantauan Ekspres, bantaran rel kereta api yang belum terpakai, mejadi tempat favorit untuk duduk-duduk. Beberapa tepat ngabuburit di sepenjang rel diantaranya di Stasiun Wonosari Kebumen, rel kereta api Panjer Kwarisan Kebumen. Palang pintu perlintasan rel Tamanwinangun Kebumen. Perlintasan palang pintu kereta api Kedawung Pejagoan, palang pintu Kebulusan Pejagoan dan masih banyak lainnya.

    Ahmad (48) salah satu warga yang sedang ngabuburit di perlintasan rel Panjer juga mengemukakan, pada waktu dulu yang datang bukan hanya warga dari Panjer dan Tamanwinangun melainkan juga dari berbagai penjuru wilayah Kebumen. "Katanya dulu yang datang ke sini banyak yang menggunakan delman. Warga yang datang banyak yang dari Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top