• Berita Terkini

    Minggu, 20 Mei 2018

    Menikmati Sejuta Pesona Pantai Surumanis

    Ahmad Saefur Rohman / Ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Tak pernah habis sepertinya mengupas pesona wisata pantai di Kabupaten Kebumen. Namun tak lengkap rasanya bila tidak membicarakan pantai satu ini:  wisata Pantai Surumanis yang berada di Desa Pasir Kecamatan Ayah.

    Pantai Surumanis bisa dikatakan obwis baru. Berada di sebelah barat pantai Pantai Lampon yang sudah lebih dahulu dikenal, Pantai Surumanis baru mulai dikenal sejak akhir 2017 lalu. Meski begitu, pesonanya sudah mulai memikat.

    Pohon kelapa yang menjulur ke pantai membuat suasana di tempat ini sejuk. Bahkan, lokasi ini cocok sekali bagi mereka yang suka camping di lokasi pantai. Selain itu, sejumlah wahana baru telah disiapkan untuk menambah kenyamanan saat berkunjung.

    Seperti wahana burung elang, rumah pohon, jembatan setanagah lingkaran, serta goa yang berhadapan langsung dengan laut. Para pengunjung biasanya menjadikan tempat eksotik ini sebagai tempat foto-foto. Laut lepas dan langit biru menjadi latar belakang sempurna bagi mereka yang suka berfoto-foto. Dan tentu saja, momen matahari terbit (sun rise) dan tenggelam (sunset) menjadi saat sempurna mengambil foto. Indahnya saat itu, sebagian wisatawan sudah menyebutnya dengan "golden sunset dan sunrise".

    Tak hanya menikmati panorama alam, pengunjung juga bisa menikmati kuliner terdiri dari lontong sayur, pecel, dan mendoan hangat serta berbagai minuman segar yang disajikan para pedagang yang berada di pinggir pantai. Harganya pun cukup ramah di kantong. Mulai dari Rp 2ribu-Rp 10 ribu. Sementara, untuk tiket masuk Rp 10 ribu untuk satu orang dan parkir Rp 2 ribu.

    Ada juga cerita menarik tentang dipilihnya nama Surumanis. Surumanis, berasal dari bahasa Jawa, persisnya dari kata suruh dan manis atau Daun Sirih yang memiliki rasa manis.

    "Nama surumanis berkaitan dengan tradisi wanita asal Jawa zaman dahulu yakni nginang dengan menggunakan Daun Sirih. Nah saat memetik daun sirih yang berada di bibir pantai, daun suruh itu berasa manis. Sejak itu tempat ini dijuluki Surumanis,"  ujar Siman salah satu pendiri Wisata Pantai Surumanis.

    Dari cerita yang berkembang di masyarakat, lokasi ini dulu merupakan penambangan garam pada masa kolonial Belanda.  "Beberapa bulan lalu sempat ditemukan pecahan gerabah sisa penambang garam pada masa lalu," imbuh Siman.

    Siman mengatakan, obyek wisata Pantai Surumanis baru dibuka untuk umum sejak tanggal 11 Mei 2017 lalu. Pengelolaannnya dilakukan para pemuda desa itu. Sejauh ini terbukti sudah mampu memikat para wisatawan untuk berkunjung.

    Terlebih di masa libur hari minggu, libur sekolah dan tahun baru. Setidaknya itu terlihat dari penjualan tiket yang sudah dipat digunakan untuk terus mernofasi dan memperindah spot obwis."Untuk penggunjung akhir pekan dan tahun baru terbilang ramai mayoritas para kawula muda dan anak anak dan keluarga.

    "Semantara ini hasil dari penjualan tiket sudah bisa digunakan untuk mengaspal jalan, mengecor tempat parkir dan membuat jalan setapak serta mushola," ujarnya

      Untuk menjamin kelancaran dan kenyamanan pengunjung, pengelola pantai akan meningkatkan fasilitas dan wahana serta keamanan (safety) dan kebersihan pantai yang dibersihkan secara rutin oleh petugas.

    Di akhir perbincangan Siman berharap, wisata Kebumen khususnya pantai semoga lebih maju. "Kami berharap akses menuju obwis diperbaiki dan dipermudah sehingga membuat minat wisatawan untuk berkunjung makin besar, " katanya.

    Obwis Pantai Surumanis bisa ditempuh dengan kendaraan roda 4 dan roda 2 sekitar 45 menit dari kota Gombong dan dapat ditempuh dengan angkutan umum yang ongkos Rp 15 ribu dari jalan raya Gombong dan dilanjurkan dengan ojek Rp 10 untuk menuju lokasi.

    Parkiran kendaraannya pun cukup luas. Setelah kendaraan terparkir, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menempuh jalan setapak sedikit berkelok. Setelah itu, hamparan pasir halus terlihat di bawah bukit khas Karst Gombong Selatan. Sedikit lelah itu akan terbayar lunas saat mencapai spot selfi jembatan yang berada di bahwah pantai dengan suguhan air terjun.


    Salah satu wisatawan asal Banjarnagara, Mohamad Khamdan (25) mengaku baru kedua kali datang ke Pantai Surumanis. Menurutnya, Pantai Surumanis sangat layak dikunjungi dna memiliki suasana sunset uyang indah bahkan kedatanganya tersebut hanya untuk hunting foto pemanangan saat matahari terbenam. "Akses jalan menuju lokasi sudah bagus kami juga sempat camping, untuk mengambil foto sunrise dari Pantai Surumanis," kata dia yang juga seorang Fotografer. (Saefur)






    Berita Terbaru :


    Scroll to Top