• Berita Terkini

    Minggu, 06 Mei 2018

    Dua Pekerja di Wonosobo Tewas Tertimbun Longsor

    WONOSOBO- Sebanyak dua orang pekerja tambang galian c liar Dusun Tegalrejo Desa Tambi Kejajar, tewas tertimbun longsor kemarin. Satu korban telah berhasil ditemukan, sementara satu korban lainnya masih dalam proses pencarian.

    Kedua korban Slamet Nurohman (56) asal dusun Tegalrejo, Rt. 31/ Rw. 10  Tambi, juga selaku pemilik lokasi, korban kedua Bawon Haryadi (57) asal  Tegalrejo, Rt. 28/ Rw. 10,  Tambi. Longsor yang menimpa kedua korban terjadi pada kemarin (4/5/2018) pukul 11.30 WIB.

    Ratusan relawan dan masyarakat setempat dibantu anggota  polres melakukan upaya pencarian terhadap korban. Ketebalan tanah mencapai 15 meter sempat menyulitkanproses pencarian. Satu orang korban bernama Bawon Haryadi ( 57) berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada pukul 16.30 WIB. sementara satu korban masih dalam proses pencarian

    Peristiwa itu pertama kali di ketahui oleh Sri Rahayu,  istri dari  Slamet Nurohman, yang pada saat kejadian berada di lokasi kejadian.  Sri yang sedang bekerja memecah batu,  shock berat melihat pertistiwa itu berlari ke kampung meminta pertolongan warga setempat. Perangkat desa tambi bersama warga kemudian mendatangi tempat kejaidan perkara dan berupaya melakukan evakuasi terhadap kedua korban.

    Kepala Desa Tambi Tripitoyo mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi jelang masuk waktu jumatan sekitar pukul 11.30 menit, kedua pekerja tambang itu tertimbun ketika sedang melakukan penggalian pasir di tanahnya sendiri.

    “ mereka melakukan penggalian di lokasi tanah milik sendiri, tiba-tiba tanah longsor dan menimbun keduanya yang sedang bekerja menggali pasir,” katanya

    Menurutnya, warga Dusun Tegalrejo sendiri sebenarnya sudah diingatkan untuk tidak melakukan penambangnan di lokasi tersebut karena kondisinya sudah cukup memprihatinkan. Sosilisasi sudah dilakukan berkali-kali.

    “ pemerintah desa sudah mengingatkan tidak melakukan pengalian di lokasi itu, tapi ya gimana lagi, masih saja ada yang menggali pasir di tempat itu,” katanya.
    Pihaknya mengaku akan berupaya keras untuk melakukan pencarian terhadap dua warga yang tertimbun, bahkan pemerintah desa telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendatang alat berat.

    “ kita akan datangkan alat berat untuk mencari korban, sebab ketebalan longsor mencapai 15 meter,” katanya.

    Sementara itu, Camat Kejajar, Iwan Widiyanto menambahkan bahwa peristiwa ini harus menjadi yang terakhir, dirinya sudah sosilasiasi terutama menyasar kepada kepemilikan perorangan yang menggali sendiri.

    “ untuk di kejajar, titik galian C liar  ada dua desa yaitu desa tambi dan Desa Buntu, kita terus sosialisasi, memang agak krusial,” katanya.
    Iwan mengaku selama ini cukup kesulitan melakukan inventarisasi terhadap jumlah pekerja yang mengandalkan penambangan pasir dan juga pemilik, hal itu pernah dilakukan namun hasilnya tidak maksimal  karena kepala desa berada pada titik dilematis.

    “ inventarisasi terhadap jumlah pekerja dan jumlah pemilik  tambang galian c mengalami kesulitan, pemerintah desa tidak bisa terbuka karena banyak warga desa yang bekerja di sektor tersebut,” bebernya.

    Sementara itu, Waka Polres Wonosobo Kompol Umi Mariyati menandaskan bahwa Polres telah menerjunkan puluhan personil untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban. Bahkan anjing pelacak diturunkan untuk membantu menemukan titik utama

    “ penambangan liar harus ditutup, tidak boleh melakukan penggalian sembarangan. Saya berharap ini yang terakahir, saya lihat tanahnya gembur, labil, ini sudah cukup,” katanya

    Pihaknya mengaku sudah bertemu dengan camat kejajar dan kades tambi untuk penanganan terhadap korban, selain itu juga akan dilakukan upaya sosialisasi penutupan galian c kepada warga setempat.

    “ Ada tiga titik di sini, kebetulan ini milik perorangan, milik sendiri digali sendiri, sedangkan di titik yang lain juga kita imbau  agar tidak seperti ini,” pungkasnya.(gus)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top