• Berita Terkini

    Sabtu, 21 April 2018

    Peringatan Hari Buku Sedunia Dipusatkan di Karanggayam

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia dan Hari Kartini, Gubuk Aksara akan menggelar kegiatan bertajuk Motor Literasi. Acara yang digelar berkolaborasi dengan salah satu klub motor yakni Honda Verza Indonesia Club (HVIC) Kebumen itu akan dilaksanakan di Desa/Kecamatan Karanggayam Senin, (22/4/2018) mendatang.

    Hari Buku Sedunia sendiri diperingati setiap tanggal 23 April. Sedangkan Hari Kartini di peringati setiap tanggal 21 April (hari ini). Motor literasi dilaksanakan dengan konsep perpustakaan keliling.

    Menariknya, umumnya perpustakaan keliling dilaksanakan menggunakan mobil, namun pada kesempatan kali ini, perpustakaan akan menggunakan sepeda motor untuk membawa buku-buku bacaan. “Motor yang biasa kami pakai buat berkendara dan touring, besok berubah jadi rak buku yang bakal dikerumuni anak-anak.” kata Ketua HVIC Kebumen Bagus Dwi Handoko.

    Motor Literasi merupakan salah satu rangkaian acara Safari Literasi Gubuk Aksara yang sebelumnya sudah diadakan di beberapa daerah di Kebumen. Beberapa daerah yang telah disambangi yakni Klirong dan Sempor. Kendati demikian motor literasi baru kali pertama ini akan menggunakan sepeda motor sebagai perpustakaan keliling.
    Tidak hanya untuk anak-anak saja, acara terbuka untuk umum dan gratis. Siapa pun boleh datang dan meramaikan acara tersebut. Buku-buku yang disediakan pun beragam, mulai dari buku dongeng, novel sampai buku pengetahuan umum.

    Selain bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, menurut Bagus, acara juga dapat merubah pandangan masyarakat tentang komunitas motor. “Intinya karena kita sebagai club motor yang mungkin di masyarakat terkenal garang di jalan. Tapi sebenarnya kita juga punya sisi lembut dengan acara-acara bakti sosial seperti ini.” kata Bagus.

    Sementara itu Ketua Komunitas Gubuk Aksara, Windi Febriana Putri mengemukakan selain karena bahan bacaan terbatas, Desa Karanggayam dipilih karena akses menuju desa tergolong cukup sulit. “Bisa jadi, sulitnya akses menuju Karanggayam yang menjadi penyebab rendahnya minat baca di masyarakat,” jelasnya.

    Windi berharap kegiatan semacam ini akan terus dilakukan di berbagai daerah, terutama daerah dengan akses terhadap bacaan yang sulit dan tidak merata. Pihaknya juga berencana akan mengadakan gerakan literasi di daerah-daerah terpencil lain di Kebumen. “Mudah-mudahan semua dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top