• Berita Terkini

    Rabu, 28 Maret 2018

    Sindir Pemkab, Ketua DPRD: Kalau Bikin Program yang Masuk Akal

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ketua DPRD Kebumen Cipto Waluyo, meminta dalam menyusun rencana pembangunan tidak hanya terpaku dalam angka-angka asumsi dan statistik saja. Namun rencana pembangunan yang dapat dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat Kabupaten Kebumen.

    Pemkab juga diminta mawas diri dan tidak membuat program yang ambisius namun hanya berhenti pada statistik namun tidak menyentuh masyarakat secara riil.

    Hal itu ditegaskan Cipto Waluyo, pada pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Musrenbang RKPD) 2019 di Gedung Pertemuan Setda Kebumen, Selasa (27/3/2018).

    Cipto Waluyo meminta Pemkab Kebumen jangan sampai hanya mengejar angka statistik pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi. Namun lupa untuk mendistribusikan secara adil dan merata ke seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kebumen. Cipto berpendapat, masyarakat juga harus memahami apa yang tersirat dibalik angka angka statistik pembangunan.

    "Misalnya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kebumen yang tinggi akan menjadi kurang bermanfaat, apabila indeks koefisien gini yang kita miliki juga besar. Yang berarti bahwa pertumbuhan itu tidak dinikmati semua pihak. Sehingga terjadi kesenjangan yang besar di masyarakat," kata Cipto Waluyo.

    Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan hingga saat ini Kabupaten Kebumen masih menjadi kabupaten miskin di Jawa Tengah.  "Bukan anggaran kita yang kurang banyak, namun distribusinya yang tidak adil," tegasnya.

    Lebih jauh, Cipto Waluyo, memaparkan perencanaan pembangunan harus mengukur diri antara kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki. Jangan sampai menghasilkan apa yang sering disebut dengan istilah proyek mercusuar. Membangun hanya untuk dapat nama dan gagah gagahan saja. Padahal kurang bermanfaat bagi masyarakat.

    "Inovatif boleh, namun tetap masuk akal, jangan tiba-tiba muncul kegiatan dan program yang bersifat ujug-ujug. Tanpa ada kajian dan analisa yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan bahkan berpotensi gagal sebelum dilaksanakan menjadi kegiatan nyata," sindirnya.

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top