IMAM/EKSPRES |
Meski memiliki tempat yang sangat strategis, namun Jawa Tengah ternyata merupakan provinsi termiskin nomor dua se Indonesia. Angka kemiskinan di Jawa Tengah ternyata juga di atas angka kemiskinan nasional yakni mencapai 12,26 persen. Padahal angka kemiskinan nasional hanya berkisar rata-rata 11 persen saja.
Tingginya angka kemiskinan itu, menunjukkan bahwa letak strategis Provinsi Jawa Tengah, belum strategis untuk merubah perekonomian masyarakatnya. Minimnya lapangan pekerjaan pun telah membuat Jawa Tengah menjadi kantong buruh migrant.
"Di Jawa Tengah saat ini tidak cukup tersedia lapangan pekerjaan, padahal memiliki potensi dan letaknnya yang sangat strategis," tuturnya saat menyampaikan pidato politik pada Silaturahmi dengan PKB Kebumen, Selasa (6/3/2018) di Gedung Juang.
Adanya kontong Tenaga Kerja Indonesia (TKI) juga berdampak pada minimnya proses pendidikan. Pasalnya anak yang ditinggal oleh orang tuanya untuk bekerja di luar negeri umumnya menjadi kurang perhatian. Jika telah demikian yang terjadi adalah pendidikan rendah yang juga menjadi penyebab dari kemiskinan. “Minimnya lapangan pekerjaan, minimnya pendidikan menjadi faktor penyebab kemiskinan,” tegasnya.
Jika dapat dapat memenagkan Pilgub 2018 ini, maka selama lima tahun menjabat pihaknya mentargetkan sebayak 5 juta lapangan pekerjaan, membentuk 1 juta wirausahawan kaum muda dan perempuan. “Jika wanita mandiri dan mampu menjadi pengusaha maka angka kemiskinan akan menurun,” terangnya, yang kini juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPR RI itu.
Sementara itu Ketua PC NU Kebumen Drs KH Masykur Rozak menyampaikan dukungannya terhadap pasangan calon nomor urut 2 tersebut. Pihaknya menegaskan, kesuksesan NU dalam memenangkan Pilkada di Kebumen kemarin, harus menjadi pijakan untuk dapat meraih kesuksesan dalam Pilgub Jateng 2018 ini. “Kemarin NU Kebumen telah membuktikan keberhasilannya dalam Pilkada, kali ini NU harus mampu membuktikan keberhasilannya dalam Pilgub,” tegasnya.
Acata silaturahmi tersebut, juga dihadir anggota DPR RI Taufiq R Abdullah yang juga merupakan suami dari Ida Fauziyah. Selain itu tampak hadir pula partai koalisi pengusung Sudirman-Ida yakni PKB PAN Gerindra dan PKS. Acara juga dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jateng Hasan Asy'ari dan ratusan masyarakat Kebumen. (mam)