• Berita Terkini

    Kamis, 25 Januari 2018

    Praktek Prostitusi di Sarke Kebumen Makin Meresahkan

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Karena sering dianggap meresahkan, warga berharap praktek prostitusi yang kerap terjadi di Pasar Hewan (Sarke) Tamanwinangun Kebumen segera dibersihkan atau ditutup. Bukan hanya meresahkan saja, adanya praktek prostitusi juga dikhawatirkan akan membawa dampak negatif bagi perkembangan anak-anak.

    Hal ini disampaikan oleh salah satu warga berinisial DR (50) yang tinggal tepat di samping tempat yang kerap dijadikan sebagai ajang prostitusi. Saking geramnya, DR pun menyampaikan hal itu kepada Ketua RT stempat yakni RT 2 RW 1 untuk segera menutup kawasan prostitusi itu. “Kalian semua mungkin tidak merasakan dampak negatif dari adanya tempat prostitusi, tapi saya setiap hari merasakan tidak nyaman,” tuturnya, Rabu (24/1/2018).

    Dalam kesempatan itu, di rumah Ketua RT DR pun menyampaikan keluh kesahnya. Menurutnya, hampir setiap malam kawasan tersebut selalu tidak nyaman. Suara keras kendaraan dan umpatan para warga yang mabok, seakan telah menjadi pemandangan setiap malam. Selain itu para pramunikmat yang kerap berbusana minim dan seksi juga kerap kali menghiasi malam-malam di Sarke. “Ini sangat tidak baik untuk perkembangan anak-anak. Padahal rumah saya berdekatan dengan tempat-tempat yang kerap digunakan untuk mesum,” jelasnya.

    Menurutnya, di Sarke semakin lama keberadaan perempuan penyedia jasa ternyata semakin bertambah. Hal ini tentu saja sangat meresahkan masyarakat. Selain riskan terjadi keributan, adanya tempat prostitusi juga akan memperburuk citra. “Kepada Pemerintah Kebumen jika memang tidak bisa ditutup maka dipindahkan saja,  yang penting tidak di sini. Saat ini saya sudah tidak tahan dan sudah tidak takut lagi dengan ancaman,” tegasnya.

    Menangapi hal tersebut Ketua RT 2 RW 1 Kelurahan Tamanwinangun Tugino pun menyampaikan pihaknya juga sangat setuju jika tempat tersebut ditutup. Sebelumnya warga juga pernah melaksanakan aksi untuk menutup tempat prostitusi, kendati demikian usaha masyarakat gagal,” terangnya.

    Adanya keinginan DR untuk menutup tempat prostitusi, diketahui oleh Jajaran Polres Kebumen dari laporan intel. Dalam waktu singkat jajaran Polres Kebumen dan Polsek Kota segera menerjunkan personil untuk melaksanakan razia. Razia juga dilaksanakan dengan melibatkan para Polwan.  “Kami mendapat laporan dari intel dan segera bergegas ke lokasi. Dalam razia kali ini tidak ditemukan adanya wanita yang sedang sekamar dengan pria. Dalam kesempatan kali ini kami juga melaksanakan pembinaan,” tegas Kabag Ops Polres Kebumen Kompol Suyatno.

    Saat disinggung mengenai permintaan penutupan kawasan tersebut, Kompol Suyatno menegaskan, bahwa hal itu menjadi kewenangan pemerintah daerah. “Kalau untuk penutupan merupakan kewenangan Pemkab,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top