Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar melalui Kasubag Humas, AKP Masngudin MPdI menyampaikan, pihaknya sudah meminta keterangan dari Darkunah, warga RT 1 RW 7Dukuh Banaran, Kelurahan Tamanwinangun Kebumen yang menyajikan daging kambing.
Selain itu, penjual daging kambing yakni Bardan alias Sawab, warga Desa Muktisari, Kecamatan Kebumen yang juga pemilik UD Raja Bandot juga dimintai keterangan.
"Dari hasil penyelidikan diketahui penyebab kejadian ini karena daging kambing sudah melebihi 15 jam atau sudah basi," kata AKP Masngudin, Selasa (30/12018).
Kejadian sendiri bermula saat Darkunah, menggelar acara muslimatan sekaligus aqiqah di rumahnya pada Sabtu (27/1/2018). Sehari sebelumnya, Jumat (26/1), Darkunah memesan kambing kepada Bardan alias Sawab.
Pada Jumat sore, kambing dipotong lantas dimasak kondisi setengah matang. Keesokan harinya, Sabtu pagi pada pkl. 04.00 WIB, daging mulai dimasak jenis gulai dan semur. Kemudian pkl. 06.00 WIB daging diantar ke alamat pemesan.
Menu gulai dan semur tersebut lantas dibagikan kepada warga Sabtu malam sekitar pukul 20.30 WIB. Daging kambing tersebut tidak dimakan di lokasi hajatan namun dibawa pulang. "Selang beberapa setelah mengonsumsi daging kambing tersebut, warga mengalami perut merasa mual, muntah dan pusing. Pada Minggu (29/1/2018), warga berobat ke rumah sakit, " kata AKP Masngudin didampingi Kapolsek Kebumen, IPTU Mardi SH MM.
Polisi mencatat ada 17 orang yang mengalami keracunan. Para korban merupakan warga RT 1 RW 8 Dukuh Kebanaran, Tamanwinangun. Dari jumlah itu, 16 diantaranya menjalani rawat jalan. Sementara, satu lainnya, Santosa (41) yang kebetulan anggota Polres Kebumen harus dirawat di rumah sakit Permata Medika Kebumen. (cah)
