• Berita Terkini

    Jumat, 08 Desember 2017

    Sebelum Ada Keputusan Gubernur, Ojek Grab Belum Boleh Beroperasi

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kabid Angkutan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kebumen Risson P Sihotang SSos MSi menegaskan bahwa transportasi berbasis online harus menunggu keputusan dari Gubernur Jawa Tengah untuk dapat beroperasi. Dengan demikian, sebelum ada keputusan gubernur, tak boleh ada layanan transportasi berbasis online yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kebumen. Termasuk layanan ojek online Grab Bike yang mulai melayani pelanggan sejak sebulan terakhir.

    “Kami akan bekerja sama dengan Polres Kebumen, Satpol PP dan instansi terkait untuk memantau perkembangan transportasi online. Jika ada yang melanggar maka akan ditindak,” tegas Risson, Kamis (7/12/2017).


    Dia menjelaskan, pada Rabu (6/12/2017) lalu telah diadakan pertemuan antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Dinas Perhubungan serta Perwakilan dari Grab Nur Wahid Hidayat. Dalam kesempatan tersebut disepakati bahwa sebelum ada Keputusan dari Gubernur Jawa Tengah, transportasi online tidak boleh beroperasi.

    Menurut Risson, ini penting untuk dipatuhi agar tidak terjadi kesenjangan antar pengemudi transportasi online dan transportasi konservatif. Di beberapa kota, penolakan transportasi online telah banyak terjadi. Bahkan tak sedikit yang berujung bentrok hingga mogok operasi dari awak angkutan konvensional.

    Hal itu diharapkan tidak terjadi di kabupaten berselogan Beriman ini. “Saya harap di Kebumen kondusif dan tidak terjadi gejolak,” tuturnya didampingi Kasi Angkutan Orang dan Barang Eko Widiyanto SE SST MSi.

    Sementara itu Eko Widiyanto menyampaikan, seandainya nanti transportasi berbasis aplikasi beroperasi di Kebumen, maka pihaknya berharap antara perusahaan aplikasi dan penyedia jasa transportasi dikelola oleh pihak yang berbeda. “Selain itu perusahaan tersebut juga harus mempunyai NPWP Kebumen,” paparnya.

    Eko menambahkan, dengan adanya pemisahan antara pemegang aplikasi dan penyedia jasa transportasi maka jika ada persoalan dapat diselesaikan dengan mudah. “Baik perusahaan aplikasi maupun penyedia jasa transportasi harus mempunyai sekretariat di Kebumen. Selain itu ada baiknya, jika penyedia jasa transportasi merekrut para pihak yang telah menjalankan transportasi konservatif,” ucapnya.

    Sebelumnya, sejumlah driver Grab terlihat berseliweran dan mengangkut penumpang di Kebumen.

    Salah satu Driver Grab, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan saat ini di Kebumen sudah ada 15 pengemudi Grab yang aktif beroperasi di Kebumen. Biasanya, mereka melayani penumpang mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.
    "Kita tidak mangkal khusus di tempat tertentu. Tapi melayani konsumen yang pesan lewat aplikasi," kata Driver Grab tersebut. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top