• Berita Terkini

    Rabu, 13 Desember 2017

    Dua Jembatan di Rembang Roboh Diterjang Banjir

    KORAMIL GUNEM FOR RADAR KUDUS
    REMBANG – Dua jembatan roboh diterjang banjir. Kedua jembatan itu di Desa Tempaling, Kecamatan Pamotan dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Gunem. Selain itu, beberapa rumah warga juga terendam air hingga 1,5 meter.

    Banjir melanda beberapa desa di dua kecamatan tersebut Senin (11/12) sore. Di Kecamatan Pamotan, empat desa terdampak banjir. Yakni, Desa Joho, Tempaling, Ngemplakrejo, dan Sumbangrejo.

    Camat Pamotan Moh Wiyoto menjelaskan, air sempat masuk ke beberapa rumah warga. Ketinggian air setara perut orang dewasa. Namun, air surut malam hari itu juga.
    Banjir tersebut berdampak pada kerusakan infrastruktur. Jembatan di Dusun Semangkon, Desa Tempaling ambrol. Akses ke jembatan itu terpaksa ditutup. Padahal, selama ini jembatan dimanfaatkan oleh truk pengangkut tebu.

    Menurut camat, kondisi jembatan sebenarnya sudah ada tanda kerusakan pada pondasi jembatan sisi timur. Pada 2015, kerusakan itu sudah dilaporkan ke instansi terkait. Namun belum ada penanganan.

    Untuk sementara, pemerintah desa setempat berencana membuat jembatan darurat Jembatan itu hanya bisa dilalui pemotor dan pejalan kaki. Sedangkan, truk pengangkut tebu diupayakan jalur alternatif.

    ”Sebenarnya ada jalur alternatif untuk truk, tapi kondisinya miring. Nanti kami cek apakah memungkinkan kalau diurug atau tidak,” jelasnya.

    Banjir di Desa Tempaling juga pernah terjadi pada 2001. Kondisinya lebih parah dari banjir dua hari lalu. Akibatnya, jalan masuk ke Tempaling dari arah Ngemplakrejo dipindah karena berada di pinggir sungai.

    Di waktu bersamaan, banjir juga terjadi di Desa Sidomulyo, Gunem. Camat Gunem Edi Winarno mengungkapkan, imbas dari banjir itu, jembatan di desa setempat. Jembatan kayu sepanjang 13 meter dan lebar tiga meter itu merupakan akses pertanian warga.

    Solusi sementara, pemerintah desa setempat membangun jembatan darurat dengan swadaya warga. Pembuatan jembatan permanen sudah direncanakan dengan mengajukan anggaran ke dinas terkait.

    Selain jembatan, rumah warga sempat ada yang terendam dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. Namun air yang masuk ke rumah warga sudah surut sejak kemarin. ”Rumah yang terendam itu letaknya di dekat sungai,” jelasnya. (lid/ris)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top