 |
| sudarno ahmad/ekspres |
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kebumen, Wahib Tamam, membenarkan hal itu. Menurutnya, tidak adanya vihara dan gereja yang menerima bantuan karena tidak ada satupun pengurus kedua tempat ibadah tersebut mengajukan proposal. Sehingga Pemkab Kebumen tidak bisa memberikan bantuan dimaksud.
"Sebabnya karena tahun 2017 ini nggak ada pengurusnya yang mengajukan proposal hibah," kata Wahib Tamam, disela-sela acara Sosialisasi Pencairan Dana Hibah bagi Lembaga Keagamaan di Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2017. Acara tersebut diselenggarakan di Ruang Jatijajar Komplek Pendopo Bupati Kebumen, Kamis (2/11/2017).
Wahib Tamam menjelaskan, pada tahap II tahun 2017 ini Pemkab Kebumen mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,245 miliar. Bantuan tersebut diberikan keopada 62 tempat ibadah dan lembaga pendidikan agama.
Besaran dana hibah yang diterima tempat ibadah sebesar Rp 25 juta untuk masjid, Rp 15 juta untuk musholla, dan 15 juta untuk TPQ. Adapun jumlah masjid yang menerima bantuan dari APBD itu sebanyak 34 masjid, 23 musholla dan 5 TPQ.
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, pada sambutannya menyampaikan Pemerintah Kabupaten Kebumen senantiasa memberikan perhatian terhadap pembangunan bidang keagamaan. "Diantaranya dengan memberikan bantuan pembangunan atau rehab tempat ibadah dan tempat pendidikan agama," ujar Mohammad Yahya Fuad.
Pada kesempatan itu, bupati juga berpesan agar tempat ibadah, pondok pesantren dan TPQ/Madin difungsikan secara baik. "Kita menyadari, untuk memfungsikan tempat ibadah secara optimal memerlukan perjuangan. Namun harus diupayakan bersama. Karenanya, manfaatkan bantuan hibah ini dengan baik dan sebagaimana mestinya," paparnya.
Sebelumnya, pada Juli lalu Pemkab Kebumen juga mengucurkan bantuan dana hibah untuk tempat ibadah dan lembaga pendidikan agama. Pada tahap I lalu, dana yang dikeluarkan mencapai 1,6 miliar, untuk 37 masjid, 6 musholla dan 7 TPQ.(ori)
