• Berita Terkini

    Jumat, 24 November 2017

    Sekatenan, Gamelan Pusaka Diusung ke Masjid Agung Surakarta

    WINDYWATI/RADAR SOLO
    SOLO – Prosesi ungeling gangsa sekaten mulai dimulai kemarin (24/11). Gamelan pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari diusung ke kompleks Masjid Agung Surakarta. Gamelan itu akan ditabuh hingga Grebeg Maulud 1 Desember.

    Gamelan Kiai Guntur Madu diletakkan di sisi selatan masjid, yakni di Bangsal Pradangga. Sedangkan gamelan Kiai Guntur Sari di sisi utara masjid, yakni di Bangsal Pragangga.

    Usai Salat Jumat, kedua gamelan ditabuh oleh para niyaga. Kiai Guntur Madu mengiringi gending Rambu. Dan Kiai Guntur Sari membawakan gending Rakun.
    “Gamelan berhenti dibunyikan saat Salat Duhur dan Ashar, serta berhenti setiap malam Jumat,” jelas Pengageng Parentah Keraton KGPH Dipokusumo mewakili Paku Buwono XIII Hangabehi.

    Menurut Dipo, Sekaten tahun ini bertepatan dengan Grebeg Dal yang digelar delapan tahun sekali. Karena itu, akan dilaksanakan adang sega atau menanak nasi yang merupakan tradisi turun temurun sejak 500 tahun lalu. Tradisi adang sega dilakukan pada 3 Desember di Pawon Gondorasan, Keraton Surakarta.

    Sekitar 70 kilogram beras akan dimasak menggunakan periuk peninggalan Kerajaan Demak bernama Kiai Dudo. PB XIII Hangabehi akan memimpin prosesi adat tersebut. Setelah matang, nasi akan dibagikan kepada kerabat dan abdi dalem keraton.

    Sementara itu, ketika gamelan pusaka mulai ditabuh, sejumlah abdi dalem mulai membagikan kodem (bungkusan kecil). Sedikitnya ada lima unsur di dalam kodem. Seperti daun sirih, injet, gambir, tembakau, serta bunga kantil. Unsur-unsur tersebut digunakan untuk nginang (mengunyah kinang).

    “Saat tidak Sekatenan pun sering menginang. Walau pahit saya suka. Biar sehat. Jadi setiap datang ke pembukaan Sekaten saya selalu nginang” jelas Widarti, 45, warga Klaten.

    Salah seorang adik PB XIII Hangabehi, GKR Wandansari menuturkan, sejak kecil, dirinya terbiasa nginang. “Baik untuk kesehatan mulut, gigi, serta pencernaan,” ujar perempuan yang akrab disapa Gusti Moeng tersebut. (ves/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top