• Berita Terkini

    Jumat, 22 September 2017

    Uniknya Pelepasan Luwur Makam Sunan Kudus

    FOTO-FOTO PANITIA BUKA LUWUR FOR RADAR KUDUS
    KUDUS – Pelepasan luwur (kain penutup) Makam Sunan Kudus dilakukan kemarin, tepatnya pada 1 Muharam 1439 H. Kegiatan ini diikuti puluhan masyarakat, ulama, dan panitia buka luwur.

    Uniknya, dalam pelepasan kain luwur itu, para panitia kompak berseragam baju koko putih dengan bawahan sarung batik. Baju putih yang dipakai itu merupakan kain luwur Makam Sunan Kudus yang sudah dilepaskan sejak beberapa tahun lalu.

    ”Hal unik yang belum banyak diketahui orang, yakni bekas kain penutup Makam Sunan Kudus ini bisa dibuat baju koko. Itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang yang bisa mengenakannya,” ucap Denny Nur Hakim, koordinator Humas dan Publikasi Yayasan Masjid Menara dan Makam Menara Sunan Kudus (YM3SK).

    Panitianya sendiri berjumlah puluhan. Ada juga tokoh ulama dan masyarakat yang ikut dalam acara tersebut.

    Pelepasan luwur ini dimulai pukul 06.00 hingga selesai pukul 09.00. Sebelum dimulai, panitia dan warga melakukan ziarah dulu sekitar setengah jam. Setelah itu baru prosesi pelepasan luwur. ”Untuk melepas luwur dimulai dari bagian dalam makam, baru ke bagian luarnya, seperti kelambu dan langit-langit makam,” ujarnya.

    Kain yang sudah terlepas itu dibawa ke pendapa tajug. Kemudian ditata dan diklasifikasikan berdasarkan jenis, bentuk, dan ukuran kain. Setelah ditata diklasifikasikan, kain tersebut rencananya akan dibagikan ke sejumlah warga.

    Banyak warga yang menginginkan kain luwur tersebut. Di samping untuk keberkahan, juga merasa bangga bisa memperoleh kain penutup Makam Sunan Kudus.
    Setelah dilepas, kain luwur tersabut akan dipasang lagi dnegan yang baru. Makam Sunan Kudus membutuhkan sebanyak 35 lembar kain luwur. Ukuran kainnya berbeda-beda sesuai penempatannya.

    Namun untuk pemasangan kain luwur tidak langsung hari itu juga. Rencananya, untuk pemasangan kain luwur dilakukan Selasa (26/9) atau 06 Muharam 1439 H. ”Acara ini bertujuan melestarikan atau nguri-nguri budaya tradisi leluhur dari tahun ke tahun,” ungkapnya.

    Denny menambahkan, pelepasan luwur ini merupakan rangkaian tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus yang sudah dimulai sejak 07 September lalu atau 16 Dzulhijah. Dimulai Penjamasan Pusaka Kiai Cintoko. Kemudian, kemarin malam digelar pengajian di serambi Masjid Al-Aqsho Menara Kudus. Puncaknya pembagian nasi jangkrik pada Sabtu (30/9) bertepatan 10 Muharam. (ela/lil)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top