• Berita Terkini

    Sabtu, 05 Agustus 2017

    Bikin Sungai Tercemar, Kilang Minyak di Grobogan Diprotes Warga

    INTAN M SABRINA/RADAR KUDUS
    GROBOGAN – Warga Desa Bendoharjo, Gabus, resah. Sungai di lingkungan desa tersebut tercemar. Warnanya yang semula bening menjadi kemerah-merahan. Sungai itu terkena semburan kilang minyak peninggalan zaman Belanda di desa setempat.

    Pencemaran sungai sudah terjadi sepekan lalu, tepatnya Jumat (28/7) silam. Kilang minyak yang kini dikelola pihak rekanan mengeluarkan semburan karena ada kesalahan teknis dalam pemasangan sarprasnya. Tutup kilangnya tidak sesuai spek, sehingga mengakibatkan kebocoran.

    ”Akibat semburan minyak dan gas, puluhan pohon jati di sekitar kilang mengering dan mati. Suara gemuruh dari kilang itu juga terdengar hingga radius 500 meter,” kata Kasi Penegakan Hukum Lingkungan DLH Grobogan Retno Winarti.

    Jarak kilang minyak dengan sungai sekitar 1 kilometer. Namun, karena banyaknya semburan dengan intensitas yang lama (seminggu lebih), membuat minyak tersebut mencemari sungai. Warga pun khawatir dan takut memakai air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Warna airnya kemerah-merahan. Padahal, sungai tersebut selama ini difungsikan warga untuk mandi dan memancing.

    Bahkan, warga juga khawatir sumur mereka ikut tercemari minyak jika kebocoran kilang tidak segera diatasi. Mengingat jarak sungai dengan rumah warga tidak jauh.

    ”Dari pihak rekanan sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya, mengumpulkan minyak yang tercecer di beberapa penampungan dengan peralatan sederhana. Meski begitu, masih banyak minyak yang tidak bisa terambil karena meresap ke tanah dan ikut mengalir, sehingga mencemari sungai,” tegasnya.

    Selain mengambili minyak yang tercecer, pihak rekanan berusaha menutup kilang yang menyembur dengan ijuk. Harapannya semburan yang keluar tidak banyak. Itu dilakukan sambil menunggu tutup kilang yang baru yang sesuai spek.

    ”Menurut para pekerja, beberapa waktu lalu rekanan mengirimkan barang untuk tutup kilang minyak. Namun tidak sesuai spek, sehingga tutupnya itu diambil lagi. Hal itulah yang menjadi pemicu utama pencemaran ini. Namun sudah mulai diatasi agar tidak lagi ada semburan,” tandasnya.

    Karena tetap membahayakan, pihaknya sampai sekarang masih memantau peristiwa itu. Warga pun diminta hati-hati dan tidak menggunakan sungai yang tercemari untuk aktivitas, baik mandi mancing dan lainnya. (int/lil)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top