Adanya motif utang piutang di balik aksi nekat Bagus Darnoto diungkap Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti SSos melalui Kasubag Humas, AKP Willy Budiyanto, Senin sore (31/7/2017).
Menurut AKP Willy, hutang piutang menjadi latar belakang meninggalnya korban. Sebelum ditemukan meninggal, korban disuruh keluarga untuk menagih hutang kepada Setianingsih, warga Desa Wanareja Kabupaten Cilacap. Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk melunasi hutang korban.
"Setianingsih ini mantan istri korban. Karena punya utang, korban disuruh keluarganya untuk menagih kepada Setianingsih yang punya hutan Rp 40 juta," kata AKP Willy.
Namun, korban gagal melaksanakan "tugasnya' tersebut. Sesampai di rumah, korban dimarahi sang istri. Kemudian, istri kembali memerintah korban untuk mencoba menagih kembali. "Rangkaian kejadian ini terjadi pada Sabtu (29/7/2017)," kata AKP Willy.
Namun hingga Minggu, korban tak kunjung kelihatan di rumah. Hingga kemudian, Agil Sadiri yang juga mertua korban, menemukan Bagus Darnoto meninggal dunia dengan cara gantung diri di gudang bagian belakang rumah dekat sumur sementara tali plastik melingkar di lehernya. "Saat itu korban diketahui sudah meninggal. Kemudian peristiwa ini dilaporkan kepada polisi," ujar AKP Willy.
"Berdasarkan penuturan keluarga, lima hari sebelumnya ada debt collector dari Jogja datang ke rumah korban menagih hutang senilai Rp 2 juta dan harus dilunasi pada Sabtu (29/7/2017) ," imbuh AKP Willy.
Bagus Darnoto , ditemukan mertuanya sendiri, Agil Sadiri tewas gantung diri di tempat kursus Montir Andi Jalan Indrakila, atau persisnya di RT 07 Rw 01 Kelurahan Kebumen Kecamatan Kebumen , Senin (31/7/2017). Dia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan posisi menggantung di pintu sekitar pukul 13.00 WIB. (cah)
