• Berita Terkini

    Jumat, 19 Mei 2017

    Rendah, Minat Generasi Muda Berwirausaha Ternak

    ILUSTRASI
    PURWOREJO- Minat generasi muda di Kabupaten Purworejo untuk menekuni wirausaha bidang peternakan dinilai masih rendah. Penyebabnya antara lain faktor gengsi dan kurangnya pengetahuan. Padahal, beternak menjadi alternatif aktivitas ekonomi yang potensial dan memiliki prospek menjanjikan.

    Hal itu diungkapkan oleh Sugiharto ST, owner CV Gunung Kelir Kaligesing, saat menjadi narasumber dalam Seminar dan Pelatihan yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), kemarin. Kegiatan bertajuk “Prospek Kewirausahaan di Bidang Peternakan yang Berbasis Sumber Daya Lokal” berlangsung di ruang seminar UMP diikuti seratusan peserta dari kalangan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa. “Secara umum generasi muda masih minim peminatan terhadap peternakan,” ungkapnya.

    Dalam paparannya, Sugiharto yang telah sukses mengembangkan ternak kambing di tempat tinggalnya Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing membeberkan jalan suksesnya yang penuh tantangan. Pria kelahiran 24 Februari 1976 ini mengaku, meniti jalan kesuksesan melalui beternak kambing memang tidaklah mudah. Bahkan, pada awalnya ia sempat dianggap gila oleh orang di sekitarnya lantaran lebih memilih meninggalkan jabatan sebagai Direktur Teknik Operasional sebuah perusahaan ternama di Jakarta demi beternak kambing.

    “Saya bekerja di Jakarta sejak tahun 2001 sampai 2006. Gaji yang saya terima dengan posisi tersebut memang sudah cukup besar, sekitar Rp 8 juta per bulan. Namun, setelah saya analisis beternak kambing ternyata memiliki potensi kesuksesan lebih besar. Akhirnya pada tahun 2007 saya pulang kampung dan memutuskan total berternak,” bebernya.

    Berkat ketotalannya, usaha yang ditekuni akhirnya berkembang pesat hingga memiliki ratusan kambing dengan penghasilan yang melimpah. Saat ini Sugiharto juga telah banyak menginovasi pasar kambing berbasis internet, menciptakan solusi mengatasi masalah produksi dengan sistem perkumpulan, dan berkontribusi untuk mengatasi kelangkaan pangan melalui teknologi olahan pakan ternak.

    “Prospek peternakan sangat menjanjikan karena kebutuhan pasar sangat luas. Kita harus bisa menghadapi tantangan dengan belajar lebih jauh tentang ilmu yang menunjang peternakan,” tandasnya.

    Ketua Panitia Kegiatan, Anjar Sri Mulyanti, menjelaskan, seminar dan pelatihan yang baru kali pertama digelar tersebut bertujuan mendorong generasi muda untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di bidang peternakan. “Ilmu yang diperoleh melalui pelatihan ini diharapkan  mampu diimplementasikan untuk menggali potensi peternakan berbasis sumber daya lokal,” jelasnya.

    Selain Sugiharto, para peserta juga mendapatkan materi dari dua narasumber lain. Ahmad Qasim dari Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo memberikan materi seputar Kambing Kaligesing. Roisu Munawarah MSPt MP, Ketua Program Studi Peternakan, membeberkan potensi program studi peternakan di UMP.
    Pada sesi pelatihan yang dipandu oleh dosen dan mahasiswa peternakan, para peserta secara lansung diajak mempraktikkan proses  pengolahan susu menjadi kefir (susu fermentasi) dengan bantuan bakteri baik seperti Lactobacillus brevis, Lactobacillus elveticus dan Lactobacillus kefir. Dilanjutkan dengan pembuatan Silase dengan bahan daun kacang tanah. (ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top