• Berita Terkini

    Kamis, 04 Mei 2017

    Pedagang Pasar Klewer Tolak Bayar Retribusi 6 Bulan

    DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO
    SOLO – Pemkot terancam kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari penarikan retribusi pedagang Pasar Klewer. Para pedagang menolak membayar retribusi selama enam bulan ke depan.

    Belum siapnya infrastruktur retribusi elektronik dan masa transisi pedagang dari pasar darurat ke pasar permanen menjadi alasannya. Pejabat humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Kusbani mengatakan, kepindahan dari pasar darurat memerlukan waktu yang tidak sebentar.

    Perpindahan itu juga berdampak pada pengeluaran yang cukup besar untuk keperluan pemasangan ornamen dan properti kios. Bahkan, pelayanan kepada konsumen terpaksa dihentikan sementara untuk merampungkan penataan kios.

    ”Pembeli harus mencari-cari lagi kios pedagang. Bisa dikatakan, kami mulai dari nol lagi. Penataan dagangan tidak bisa satu dua hari. Otomatis penghasilan juga belum stabil. Untuk itu, kami inginnya diberi kelonggaran tiga sampai enam bulan tidak membayar retribusi,” tutur Kusbani kemarin (3/5).

    Selain itu, menurut Kusbani, perubahan sistem retribusi dari manual ke elektronik juga memerlukan waktu. Sejak di-launching Presiden Joko Widodo tiga pekan lalu, hingga kini infrastruktur retribusi elektronik belum tersedia. Maka, dispensasi selama enam bulan pembayaran retribusi elektronik dianggapnya wajar.

    ”Retribusi elektronik itu sekarang belum bisa dijalankan. Kami belum mendapatkan buku tabungan, dari bank mana juga belum tahu. Mesin e- retribusi juga tidak ada,” jelas Kusbani.

    Menanggapi permintaan kelonggaran pembayaran retribusi itu,Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo meminta pedagang untuk tidak pesimistis. Rudy menilai pedagang memiliki kemampuan untuk membayar retribusi meski dalam masa transisi. Ia balik mengancam pedagang jika terus-terusan meminta keringanan.

    ”Hati-hati, nanti rezekinya diambil Tuhan lagi. Mereka itu kaya-kaya, bukan orang yang tidak mampu,” ucap Rudy.

    Menurut Rudy, pemkot sudah memberikan seluruh fasilitas kepada pedagang Pasar Klewer, mulai dari pembangunan pasar darurat hingga pasar yang baru. Bahkan, saat berada di pasar darurat selama dua tahun, pemkot sudah membebaskan retribusi.

    “Masak mau dibebaskan lagi? Kios Pasar Klewer itu gratis lho. Kalau memang tidak mau memakai, yang antre itu sangat banyak,” tegas Rudy. (irw/ria)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top