• Berita Terkini

    Rabu, 03 Mei 2017

    Kelulusan, Tiga Pelajar Klaten Dibacok

    angga purendra/radarklaten
    KLATEN – Euforia kelulusan pelajar SMA/SMK kemarin (2/5) kebablasan. Massa pelajar yang konvoi menggunakan sepeda motor membekali diri dengan senjata tajam, rantai, gir, pentungan besi dan lainnya. Mereka melakukan perusakan dan penyerangan di sejumlah titik Jalan Solo-Jogja.


    Tindak anarkistis tersebut terjadi sekitar pukul 14.00. Konvoi pelajar melintas dari arah Jogja. Setibanya di Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan, mereka melempari permukiman warga menggunakan batu.

    “Sampai di sini (Desa Jetis, Red) langsung menendang pembatas jalan yang sedang diperbaiki. Aspal yang baru diperbaiki juga dirusak. Tadi sempat ditegur pekerja pengaspalan jalan, tapi ya masih nekat,” ujar Wiwin, 35, warga sekitar.

    Selain itu, mereka juga merusak satu unit mobil pikap pengangkut material yang terparkir di pinggir jalan. Kaca depan mobil pecah. Warga di sepanjang Jalan Jogja-Solo lari ketakutan karena pelajar tersebut mengayunkan rantai yang ujungnya terikat gir sepeda motor.

    “Melihat ada polisi datang, para pelajar konvoi langsung berhamburan ke arah selatan dan utara,” jelas Wiwin.

    Kapolsek Klaten Kota AKP Warsono menjelaskan, perusakan terjadi di tiga titik. Yakni perusakan mobil pikap di depan SPBU Kebonarum, perusakan rumah di kawasan Bendogantungan, serta perusakan warung internet (warnet) di Desa Nglinggi.

    “Kami amankan sekitar 15 pelajar SMK dari Sleman. 20 unit sepeda motor, gir, potongan besi dan kunci roda, kita sita,” ucap Warsono.

    Menurut kapolsek, konvoi pelajar yang merayakan kelulusan itu berasal dari Prambanan, Sleman. Mereka memasuki wilayah Klaten melalui Jalan Jogja-Solo. Tiba di perempatan Bendogantungan, konvoi terpecah karena mendapatkan kepungan dari warga dan kepolisian.

    Di sekitar SPBU Kebonarum, polisi menangkap empat pelajar peserta konvoi yang melakukan perusakan. Sebagaian besar massa berbelok ke arah Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan. Mereka kembali diadang dan tertangkap hingga puluhan anak. Selanjutnya digiring ke Mapolres Klaten untuk diperiksa.

    Kepala Sekolah SMAN 1 Klaten Kawit Sudiyono menuturkan, ada tiga muridnya harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Mitra Medika dan RSUP Soeradji Tirtonegoro karena mengalami luka-luka yang diduga akibat dibacok pelajar peserta konvoi.

    “Saya tidak tahu persis bagaimana peristiwanya. Saya hanya mendapatakan laporan jika mereka mengalami luka-luka. Ada rombongan konvoi yang datang lalu menghampiri dan kemudian membacoknya,” ucapnya.

    Ketiga pelajar SMAN 1 Klaten tersebut mengalami luka di bagian punggung dan kepala sehingga harus mendapatkan jahitan. Mereka diperbolehkan pulang dari rumah sakit dengan dijemput keluarganya.

    Wakapolres Klaten Kompol Hari Sutanto mengungkapkan, pemeriksaan pelajar peserta konvoi untuk mencari aktor utama perusakan.

    “Kita inventarisasi (data, Red) dari sejumlah polsek-polsek terkait perusakan. Baru dapat info jika ada pembacokan dan kerusakan warnet di Desa Nglinggi, Kecamatan Selatan,” bebernya.

    “Mereka yang konvoi ini campuran. Jadi bukan hanya mereka (pelajar, Red) yang merayakan kelulusan. Tetapi ada juga alumni sekolah bersangkutan dan masih duduk di kelas XI. Terkait korban, masih kita lakukan pendataan,” imbuh Hari.

    Guna mengantisipasi kejadian serupa, anggota Polres Klaten dikerahkan untuk melakukan patroli hingga malam hari.

    Perayaan kelulusan yang berlebihan juga membuat para pedagang di kawasan Alun-Alun Selatan Keraton Kasunanan Surakarta naik pitam. Mereka mengadang konvoi pelajar.
    “Rombongan pelajar masuk dari arah utara. Mereka lalu diadang pedagang kali lima. Beberapa pelajar peserta konvoi luka ringan terkena pukulan (pedagang,Red). Mereka langsung kocar-kacir,” ujar saksi mata Tri Purwadi.

    Kapolsek Pasar Kliwon AKP Suwandi belum mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut. Namun, polisi mengamankan empat sepeda motor. "Kita tahan karena menggunakan knalpot yang suaranya mengganggu. Sudah kita data dan minta surat pernyataan, Besok (hari ini, Red) mereka kita suruh kembali ke polsek dengan membawa knalpot standar,” tegasnya. (ren/atn/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top