• Berita Terkini

    Sabtu, 27 Mei 2017

    13 Exit Disiapkan di Tol Pantura

    JAKARTA – Sebanyak 13 pintu keluar tol disiapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di ruas tol Pantura untuk musim mudik kali ini. Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan di pintu keluar tol seperti yang terjadi tahun lalu di Brexit (Brebes Exit).


    ”Dari Brebes Timur hingga Weleri, kami siapkan tiga exit besar. Dan exit ke jalan-jalan kecil untuk kondisi emergensi,” kata Arie kepada Jawa Pos kemarin (26/5).

    Terkait dengan progress jalan tol Pantura, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru bisa memastikan jalan tol fungsional hingga Weleri. Arie mengatakan, dari Weleri, para pemudik akan dibawa keluar ke jalan nasional sepanjang kurang lebih 25 kilometer sampai Kaliwungu. ”Dari Kaliwungu itu bisa bisa masuk tol lagi sampai Ngaliyan di Semarang,” terang Arie.


    Menurut Arie, lahan yang akan dibangun ruas tol Weleri-Kaliwungu sampai saat ini statusnya masih belum bebas. Kemungkinan, katanya, pada 29 Mei mendatangan akan bisa bebas. Jika lahan tersebut sudah bebas, pihaknya akan masuk lagi untuk ngebut menyambungkan Weleri dan Kaliwungu. ”Tapi kemungkinannya masih 50 persen,” ungkapnya.

    Jalan tol yang sudah pasti fungsional, kata Arie, adalah ruas Brebes Timur hingga Weleri dan Kaliwungu hingga Ngaliyan. Kondisi ruas jalan tol nantinya akan berupa perkerasan beton tipis (lean concrete) yang dapat dilewati dengan kecepatan 40-50 kilometer per jam, disertai pengamanan penuh, dukungan pencahayaan yang cukup, rambu-rambu dan perbaikan akses keluar menuju jalan arteri kabupaten.


    Sebanyak tujuh tempat istirahat sementara juga akan disiapkan untuk kenyamanan pemudik. Yakni di ruas Tol Pejagan-Pemalang berada di KM 296A, 311A, dan 303A. Di ruas Pejagan-Pemalang di KM 341+600A dan KM 367+200A. dan di ruas Batang-Semarang disiapkan di KM 402A dan 448A.


    Dengan berfungsinya jalan tol tersebut, arus mudik sudah melewati kemacetan di Kota Tegal, Kota Pekalongan dan Kota Batang, termasuk kawasan Alas Roban yang kerap memicu kemacetan.


    Selain itu, juga tengah dilakukan pembangunan empat flyover perlintasan sebidang pada rel kereta api yang ditargetkan bisa difungsikan pertengahan Juni 2017. Dengan begitu, kemacetan yang mungkin timbut karena perlintasan kereta api bisa dikurangi. Terutama pemudik yang menuju selatan seperti ke arah Purwokerto - Yogyakarta.

    Kementerian PUPR juga menyiapkan berbagai pendukung, di antaranya menyiagakan alat berat pada daerah rawan longsor dan tim gerak cepat untuk menutup lubang-lubang baru dan disaster relief unit (tanggap darurat bencana).


    Terkait dengan padatnya arus mudik, Arie mengatakan bahwa kendati periode liburnya lebih pendek ketimbang tahun lalu, kepadatan akan tetap tinggi. Terlebih karena adanya penambahan jalur fungsional dari Brebes Timur hingga Semarang. ”Untuk puncak arus mudik, kami prediksikan pada 23 Juni. Sementara untuk puncak arus balik 1 Juli,” tutur Arie.


    Di sisi lain, persiapan sarana dan prasarana untuk angkutan lebaran terus dimantapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kemarin (26/5), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan video conference dengan Unit Pelaksana Teknis Kemenhub yang ada di daerah. Dalam koordinasi tersebut, sebagian besar mengaku siap melaksanakan angkutan lebaran tahun ini. Meski dengan beberapa catatan, terutama untuk moda laut yang mengaku terkendala cuaca.


    Merespon hal ini, Menhub meminta seluruh jajaran untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan pengamanan. Mulai dari uji kelaikan sarana/ramp check kendaran secara menyeluruh hingga pengamanan bandara, pelabuhan dan terminal.


    Untuk moda transportasi laut misalnya. Budi Karya menginstruksikan agar otoritas dan syahbandar pelabuhan memperketat batas toleransi jumlah penumpang kapal. ”Kalau hanya untuk 100 orang ya jangan ditambah lagi,” tegasnya.


    Sedangkan untuk pengamanan, seluruh stakeholder transportasi diminta bekerja sama dengan TNI/Polri. Apalagi usai adanya kejadian terror di Terminal Kampung Melayu beberapa hari lalu.


    ”Petugas keamanan kita minta melakukan pemeriksaan baik secara terbuka maupun tertutup,” katanya. Maksutnya, secara terbuka dengan menempatkan petugas yang terlihat menggunakan seragam dan tertutup dengan penempatan petugas yang menyamar. ”Secara terbuka untuk menunjukkan bahwa secara fisik kita siap. Kalau tertutup, agar lebih leluasa bergerak,” sambungnya.


    Ditemui dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengungkapkan, kegiatan ramp check sudah berjalan sejak dua bulan lalu. Sebanyak 512 pesawat sudah diperiksa kelaikannya.


    ”Dari total 532 pesawat, tinggal 22 pesawat lagi. Akan diselesaikan hari ini,” ungkapnya.


    Pada angkutan lebaran tahun ini, jumlah penumpang diprediksi meningkat 9,8 persen dibanding tahun lalu. Secara keseluruhan, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 5.404.814 penumpang yang terdiri dari 4.729.287 penumpang rute dalam negeri  (domestik) dan 675.527 penumpang luar negeri.


    Meski kenaikannya cukup besar, masyarakat tak perlu risau soal kesempatan mendapatkan tiket pesawat. Karena, jumlah kursi yang disediakan untuk penerbangan lebaran ini juga akan bertambah.


    Untuk dalam negeri, kapasitas kursi akan bertambah dari 5.505.120 kursi menjadi 5.780.374 kursi. Sedangkan untuk luar negeri, jumlah kursi ditambah sebanyak 44.304 kursi dari 886.075 kursi. Jumlah kursi penerbangan sebanyak itu akan disediakan oleh 14 maskapai penerbangan.


    ”Jumlah kursi akan bertambah sekitar 5 persen baik domestic maupun internasional. Ada extra flight. Jadi masyarakat tak perlu khawatir,” jelasnya.

    Selain itu, pihaknya akan melakukan monitoring di 35 bandar udara di seluruh Indonesia. Terutama soal arus penumpang dan peningkatan keamanan. Diharapkan, target zero accicent dalam angkutan lebaran bisa tercapai tahun ini. (and/mia)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top