• Berita Terkini

    Sabtu, 29 April 2017

    Operator Perlu Edukasi Market dan Evaluasi Tarif

    JAKARTA – Perusahaan operator Telkomsel mendapat komplain keras dari salah satu konsumennya yang mempermasalahkan terkait mahalnya tarif data internet. Bentuk protes tersebut ditunjukkan dengan cara meretas website resmi www.telkomsel.com.


    Kepala Kebijakan Strategis Mastel sekaligus pengamat telekomunikasi Teguh Prasetya beranggapan bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan konsumen yang tidak teredukasi dengan baik oleh perusahaan operator.

    ”Beda tempat juga akan mempengaruhi perbedaan harga, karena harga jaringan yang dibeli operator juga berbeda. Setiap ada penetapan harga, ada baiknya perusahaan mengkomunikasikan kepada konsumennya tentang apa-apa saja yang mempengaruhi tarif,” ujar Teguh saat dihubungi Jawa Pos, kemarin (28/4).


    Dalam keluhannya, peretas situs Telkomsel menyampaikan bahwa tarif yang dipatok Telkomsel terlalu mahal. ”Murahin harga internet. Saya tidak butuh HOOQ, VIU, dan iming-iming kuota musik dan video. Saya hanya butuh kuota internet,” tulis peretas yang tak diketahui identitasnya itu.


    Menurut Teguh, sebenarnya harga data internet di Indonesia tergolong cukup murah dibandingkan negara-negara tetangga. Termasuk Singapura, Malaysia, bahkan India. ”Tarif internet kita itu sudah paling murah. Cuma memang beberapa operator seperti dalam kasus ini operator yang dimaksud secara pricing memang relatif lebih mahal dari operator lainnya,” ujar Teguh.


    Teguh beranggapan bahwa hal tersebut tidak dapat disalahkan dan sah-sah saja karena tidak ada penetapan tarif atas atau sejenisnya. Namun menurut dia, akan jauh lebih baik jika suatu operator tidak memasang tarif yang gapnya terlalu jauh dibandingkan kompetitornya. ”Masalahnya kan kadang ada konsumen yang tak punya pilihan, misalnya di daerah tempatnya hanya bisa sinyal operator A. Jadi meskipun operator A mahal, dia mau tak mau akan menggunakan operator tersebut. Kalau gapnya terlalu jauh, tentu bisa saja konsumen komplain seperti itu,” beber Teguh.


    Pihak Telkomsel tak tinggal diam, mereka berusaha mengkonfirmasi kejadian tersebut lewat pernyataan resmi. ”Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan. Saat ini kami sedang melakukan penelusuran agar pelanggan dan masyarakat bisa kembali mengakses website tersebut,” tulis Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati.


    Berkaitan dengan hal tersebut, Teguh menambahkan bahwa hal tersebut patut menjadi pembelajaran bagi semua operator. “Mungkin sudah saatnya kembali dievaluasi soal pricing. Dan yang tak kalah penting juga literasi digital, dimana konsumen juga perlu tahu tentang dasar penetapan tarif, sistem konsumsi data 3G, 4G, dan sebagainya. Untuk Telkomsel sendiri kami rasa akan sangat mungkin akan melakukan evaluasi dan bahkan revisi tarif,” pungkas Teguh. (agf)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top