• Berita Terkini

    Sabtu, 18 Maret 2017

    PSK di Grobogan ini Ngaku Bekerja Atas Izin Suami

    GROBOGAN
    - Satpol PP Kabupaten Grobogan melakukan razia PGOT di sekitaran Terminal Angkutan Kota atau di eks stasiun. Namun, melihat pekerja seks komersial (PSK) yang berhamburan. Akhirnya hanya tiga PKS usia di atas 34 tahun yang terjaring kemarin (17/3).

    Eks stasiun ini diduga menjadi tempat berpindahnya PKS dari eks Koplak Dokar. Disisi sebelah timur terminal ada sembilan warung yang dijadikan tempat mereka beroperasi.

    Adanya itu petugas gencar melakukan razia PSK di lokasi tersebut. Namun, kali ini tanpa sengaja petugas menjaring PSK di jam operasional, sekitar pukul 09.00 sampai pukul 21.00.

    Kasatpol PP Grobogan Bambang Panji melalui Kasi Ops dan Pengendalian Sarjuning mengatakan, petugas mendatangi lokasi sekitar pukul 09.00. “Kami melihat mereka pada berhamburan. Kemudian, kami membawa ke truk untuk diturunkan di kantor satpol. Saat razia tersebut sempat ada perlawanan dari salah satu PSK,” paparnya.
    Sesampainya di Kantor Satpol PP Grobogan, tiga PSk tersebut diberikan pembinaan sekaligus dimintai keterangan. Disana mereka dituntut menulis surat pernyataan, dimana tidak diperbolehkan mengulangi mangkal di lokasi sekitaran Kabupaten Grobogan.

    “Sebab didata mereka ada yang dari luar kota. Di antaranya daerah Gedangan, Kecamatan Klambu, Tanah Abang, namun memiliki tempat tinggal di Kuwaron, Kecamatan Gubug, dan Kabupaten Magelang,” paparnya.

    Saat dimintai keterangan, mereka melakukan pekerjaan itu karena berbagai alasan. Terutama faktor ekonomi. Dimana ada yang membantu mencari nafkah suami dan seorang janda. “Bahkan mereka dibayar di bawah Rp 60 ribu,” tandasnya.

    Salah satu PSK Ninik mengaku, sengaja melakukan pekerjaan tersebut seizin suaminya. Bahkan, dia membantu mencari nafkah suaminya.
    Selain itu, ada satu PSK yang meronta-ronta saat dibawa petugas menjelaskan alasannya menjadi PSK. Dia merupakan seorang ibu rumah tangga dan janda. Karena dirasa tidak mendapatkan penghasilan, dia memutuskan mengambil jalan tersebut.

    Dari situ, petugas berharap pihak terkait segera mengambil langkah membawa para PSK ke Balai Sosial di Surakarta. Agar mereka memiliki keahlian dan ekonomi yang baik. (int/ris)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top