• Berita Terkini

    Rabu, 08 Februari 2017

    PSMTI Gelar Malam Imlek Bersama

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Kebumen menggelar perayaan malam imlek bersama tahun 2568. Acara tersebut dilaksanakan di Aula Setda Kebumen, Senin (6/2/2017) malam.

    Perayaan imlek bersama ini selain dihadiri masyarakat keturunan Tionghoa di Kabupaten Kebumen, juga dihadiri Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Wakil Bupati Yazid Mahfud, Ketua DPRD Cipto Waluyo, Kapolres Kebumen AKBP Alpen, sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat.

    Ketua Paguyuban Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Kebumen Bobyn Yap, mengatakan acara imlek bersama ini merupakan agenda tahunan masyarakat keturunan Tionghoa Kabupaten Kebumen. "Dengan diadakannya acara ini maka silaturrahmi dan persaudaraan antar sesama akan semakin terjalin dengan baik. Harapan saya acara ini hendaknya dapat berlangsung di tahun-tahun berikutnya,"kata Bobyn, kepada Kebumen Ekspres, di sela-sela acara.

    Dia mengatakan, tahun Baru Imlek sejatinya merupakan perayaan menyambut musim semi. Dimana para petani menyambut gembira akan datangnya musim tanam. Diiringi dengan doa-doa permohonan agar semua rencana berjalan lancar dan bisa memperoleh hasil panen yang baik di tahun yang baru.

    Dia menjelaskan salah satu makna dari hari imlek adalah mendekatkan diri seseorang dengan sanak keluarga atau sahabat dalam suasana kehangatan, kebersamaan dalam persaudaraan. Malam imlek bersama kemarin juga berlangsung penuh dengan keakraban.

    Pada kesempatan itu, Bobyn menegaskan warga keturunan Tiongha Kabupaten setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "NKRI harga mati. Kami lahir disini, hidup disini dan mati disini. Warga keturunan Tionghoa harus bisa menjunjung martabat Bangsa Indonesia," tegasnya.

    Bobyn mengungkapkan, saat ini suku Tionghoa sudah menjadi suku terbesar ketiga di Indonesia, setelah Jawa dan Sunda. Sedangkan di Kabupaten Kebumen jumlahnya mencapai sekitar seribu kepala keluarga (KK).

    Dalam sambutannya, Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, menyampaikan tahun baru Imlek merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan persaudaraan diantara sesama,sebagai sebuah bangsa yang majemuk. Menurutnya, perbedaan adalah anugerah. Perbedaan bukanlah sekat pemisah. Perbedaan  merupakan sarana untuk saling melengkapi. Saling memperindah dan saling menguatkan.

    "Yang dibutuhkan adalah cinta. Cinta kepada sesama, cinta kepada daerah dan cinta kepada bangsa dan negara. Dengan cinta, kita  akan menumbuhkan kemauan untuk berbagi dan menyuburkan kesediaan untuk saling memberi. Salah satunya adalah kepedulian terhadap lingkungan," kata bupati dalam sambutannya.

    Pada kesempatan itu, bupati juga mengajak pengusaha-pengusaha warga keturunan Tionghoa untuk peduli lingkungan. Menurutnya, banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan. Di antaranya meningkatkan citra perusahaan, memperkuat brand perusahaan. Selain itu juga menghasilkan inovasi dan pembelajaran untuk meningkatkan pengaruh perusahaan serta membuka akses untuk investasi perusahaan. "Saya mengetuk hati saudara-saudara untuk membangun sebuah relasi yang baik. Yang menghubungkan  antara dunia bisnis dan sosial," ujarnya.

    Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada warga Tionghoa yang telah berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah. Sejarah mencatat, bahwa warga Tionghoa juga hadir dalam membangun Indonesia. Adalah DR Ken Liem Laheru salah satu pendiri Teknik Penerbangan ITB. dr Oen Hung Li yang membangun rumah sakit, dan Yap Jian Ping yang aktif membangun pendidikan. "Semoga para tokoh tersebut menginspirasi kita untuk berkarya bagi kemajuan Kabupaten Kebumen serta kesejahteraan warganya," tandasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top