• Berita Terkini

    Rabu, 16 November 2016

    Jalan Menuju Obwis Suwuk Makin Hancur

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Alih-alih diperbaiki, kerusakan jalan dari dan menuju Obyek Wisata Pantai Suwuk persisnya di Desa Tambakmulya Kecamatan Puring kini makin parah.  Kerusakan yang paling parah terjadi sepanjang 200 meter, tepatnya di perbatasan Desa Banjarejo dan Tambakmulya Kecamatan Puring. Saking parahnya, jalan tersebut kini menimbulkan kubangan yang kedalamannya mencapai lutut orang dewasa.

    Tidak tanggung-tanggung kubangan berukuran besar itu pun hampir menutupi semua lebar jalan. Meski bervariasi, namun kedalaman kubangan ada yang mencapai 60 centimeter, atau seukuran lutut orang remaja. Bisa dipastikan mobil seperti Avanza atau Sedan tidak bakalan bisa melintas karena kandas. Untuk mengingatkan pengguna jalan warga setempat pun menunggu jalan tersebut, mereka akan memperingatkan para pengguna jalan.

    Darmanto (38) salah satu warga Desa Tambakmulya mengatakan, salah satu penyebab utama kerusakan jalan adalah adanya proyek Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS). Truk Dam bermuatan berat kerap melintas yang menyebabkan jalan hancur total. “Kerusakan parah terjadi sekitar 3 kilometer, namun yang paling parah adalah perbatasan ini,” tuturnya, saat menjaga jalan, Selasa (15/11/2016).

    Dijelaskannya, jalan yang rusak telah berulang kali menyebabkan kecelakaan. Pengguna jalan banyak yang roboh, bahkan pernah terdapat mobil yang terjebak dalam kubangan hingga harus diderek. Minimnya penerangan jalan, membuat kawasan jalan tersebut sangat berbahaya saat dilintasi pada malam hari. “Parah banget mas, kalau bus pasti akan terjebak. Padahal saat ini menjelang tahun baru,” paparnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Melan (41) warga setempat, tahun baru biasanya kawasan Pantai Suwuk ramai dikunjungi para wisatawan. Padalah kondisi jalan yang rusak parah sangat berbahaya untuk dilalui kendaraan, baik mobil maupun motor. “Kalau belum diperbaiki, bisa dipastikan jalan rusak menjadi penyebab kemacetan panjang, atau pun kecelakaan,” terangnya.

    Pihaknya berharap kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah, agar segera melakukan perbaikan jalan. Jika belum bisa diperbaiki terkait belum selesainya mega proyek JJLS, minimal dilakukan pengurugan jalan. Dengan demikian maka jalan dapat dilalui dan tidak membahayakan. “Pengurukan sebaiknya menggunakan sirtu (pasir dan batut) , jika hanya diuruk menggunakan tanah percuma saja, hal itu justru akan membuat kubangan lumpur yang licin,” tegasnya.

    Kasus kerusakan jalan akibat truk pengangkut tanah uruk JJLS di Tambakmulyo Puring, mengingatkan kembali pada kejadian serupa di Kecamatan Kutowinangun.
     Kerusakan jalan itu masih terjadi hingga lokasi pengambilan tanah urukan di Desa Korowelang yang melewati Desa Triwarno Kecamatan Kutowinangun sepanjang 10 Km.
    Kerusakan jalan juga terjadi dari Kambalan ke arah selatan tembus jalan Daendels dan menuju  ke lokasi proyek JJLS. Jarak dari pengambilan urukan sampai lokasi proyek JJLS sekitar 25 km. Sehingga, sepanjang jalan yang dilalui truk bermuatan berat itu juga rusak.(mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top