• Berita Terkini

    Rabu, 30 November 2016

    Harapan Petruk Setelah OTT Kebumen

    Basikun Mualim alias Ki Petruk
    BASIKUN Mualim atau biasa disapa Ki Petruk menjadi salah satu saksi yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait  kasus suap ijon proyek Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kebumen. Gara-gara terseret kasus itu, rumahnya digeledah dan beberapa kali harus dipanggil sebagai saksi di hadapan penyidik KPK.

    Diakuinya, gegeran Operasi Tangkap Tangan (OTT) berujung terungkapnya kasus ijon proyek Dikpora tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan pribadi,maupun dalam hubungannya bermasyarakat. Lalu, apa harapan Petruk setelah kasus ijon proyek Dikpora tersebut berakhir?

    Soal harapannya itu, Petruk bersedia mengungkapkannya pada wawancara dengan Kebumen Ekspres. Berikut petikan lengkapnya seperti saat Kebumen Eskpres melakukan wawancara khusus dengannya, di rumahnya, Gang Cempaka Jl Pemuda Kebumen pada Senin (21/11/2016) lalu.


    1. Apakah anda terganggu dengan kasus ini?

    BM: Sangat sangat terganggu. Saya itu menjadi aktivis dari tahun 1999. Menanamkan kepercayaan kepada publik itu begitu sulit. Yang saya harapkan hanya satu sebetulnya dari aktivitas saya sebagai aktivis. Bisa dekat dengan publik, bisa tahu apa yang menjadi keinginan publik ..Yang  paling berharga bagi saya adalah kepercayaan publik. Peristiwa ini melunturkan itu semua.

    Artinya kalau dari nilai rupiah yang diopinikan itu tidak sebanding sama sekali.


    2. Apakah itu artinya semua yang Anda lakukan selama ini sia-sia gara-gara kasus ini?

    BM: Insya llah, Allah nulungi, lah ya berharap ke depan. Tapi saya merasa apa ya dari nol lagi apa ya. Moga-moga saja ada celah atau ada terbuka kebenaran sampai akhirnya publik bisa melihat secara obyektif sebetulnya saya kayak apa sih siapa sih .

    3. Apakah sikap publik dan media tak adil menyikapi anda dalam perkara ini?

    BM: Kesan ada sih. Tapi bagi saya itu ikhlas lah menerima. Karena mereka tidak tahu. Ya. Apa yah. Sah-sah saja orang mengikuti opini orang mengikuti rumor itu kan sah-sah saja.

    Saya harus menerima itu sebagai konsekuensi. Karena opini memengaruhi pola pikir publik. Eranya memang era seperti itu. Karena memang era nya keterbukaan yang siapapun bisa membangun sebuah opini A diopinikan B itu sekarang nggak ada yang bisa mencegah. Kalau menghadapi itu semua kalau disikapi tidak terima, terus merasa terzalimi dan segala macem, ya saya malah tidak dewasa.


    Baca juga:
    (Soal OTT di Kebumen, Petruk: Ternyata Saya Banyak Gak Tahu)

    4. Apa harapan Anda ke depan dengan adanya perkara ini?

    BM: Harapan saya cuma satu. Harapan saya publik semakin berhati-hati dan belajar untuk memfilter belajar untuk menyaring. Itu ya. Informasi-informasi  yang masuk itu jangan langsung diyakini jangan langsung dipercaya sebelum mendapatkan bukti-bukti kebenaran yang beredar. Publik bisa lebih dewasa seperti itu. Pesen saya untuk siapapun siapapun baik birokrasi, LSM, masyarakat biasa agar ke depan lebih hati-hati melakukan apa-apa yang baik saja belum tentu hasilnya baik apalagi yang tidak baik... (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top