• Berita Terkini

    Rabu, 10 Agustus 2016

    Anggota Paskibra Kutowinangun Digembleng

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Menjelang puncak peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Kutowinangun terus digembleng.  Sebanyak 45 anggota paskibra itu mendapat pelatihan dari personil dari Polsek dan Koramil 09/Kutowinangun.

    Pasukan Paskibra dibagi menjadi tiga kelompok diantaranya pasukan 17, pasukan delapan dan pasukan 20. Pasukan delapan merupakan pasukan tengah yang bertugas untuk membawa dan mengibarkan bendera sang saka merah putih.

    Nantinya, upacara dilaksanakan sebanyak dua kali yakni upacara pengibaran bendera yang akan dikibarkan sekitar pada pukul 10.10 WIB dan upacara penurunan sang saka merah putih yang akan dilaksanakan pada pukul 18.00 WIB.

    Ada yang berbeda Paskibra kini, dengan yang sebelumnya. Pada pasukan 20 Paskibra kali ini dibuat formasi Garuda. Selain merupakan lambang negara, formasi garuda juga untuk memperkenalkan kepada para siswa akan pentingnya menjaga Pancasila. Terlebih disaat maraknya paham radikal seperti sekarang ini.

    Kapolsek Kutowinangun AKP Rudjito SH melalui Kasi Humasnya Aiptu Ketut Loster mengatakan, siswa tersebut berasal dari lima sekolahan yakni, SMA N 1 Kutowinangun, SMK Muhammadiyah, MAN Kutowinangun, SMK YPP Kutowinangun dam SMK Maarif 7 Kutowinangun. “Terdapat dua personil pelatih dari Polsek Kutowinangun yakni Aiptu Ketut Loster dan Bripda Nurul Isnaeni. Sedangkan dari Koramil 09/Kutowinangun terdapat 3 personil masing-masing Serka Kuwatno, Sertu Giyadi dan Serda Hendy AS, terdapat pula dua personil kesehatan dari Puskesmas Kutowinangun  Nani dan Nisa,” tuturnya, Senin (8/8) di lapangan Kutowinangun.

    Pelatihan Paskibra menggunakan bendera latihan, dengan warna biru putih. Pasalnya setelah dinaikkan (dikibarkan) maka bendera merah putih tidak boleh diturunkan hingga pukul 18.00 WIB. “Itu sudah menjadi peraturannya, maka kami juga menggunakan bendera latihan,” ungkapnya.

    Pelatih lainnya Hendy mengatakan, saat ini penting sekali memberikan pemahaman kepada para siswa tentang wacana kebangsaan. Wacana kebangsaan membentuk rasa nasionalisme yang mampu membentengi para siswa dari pengaruh paham radikalisme. “Belajar dengan baik merupakan hal terbaik bagi siswa untuk mengisi kemerdekaan. Itu merupakan bentuk darma bakti siswa kepada para pahlawan,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top