• Berita Terkini

    Minggu, 28 Agustus 2016

    21 Komunitas Ekonomi Kreatif Ikuti Workshop

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sedikitnya 70 peserta yang terangkum dalam 21 komunitas ekonomi kreatif mengikuti workshop pengembangan ekonomi lokal, berbasis kreatifitas komunitas. Kegiatan yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kebumen itu dilaksanakan di gelar di Ruang Jatijajar Pendopo Bupati Kebumen, Jumat (26/8/2016).

    Selain Bappeda kegiatan workshop juga difasilitasi oleh Roemah Marta Tilaar Gombong. Kegiatan dengan mengundang narasumber Reza Adiatmo dari Komunitas Kampung Bogor dan Deputi Program Rumah Budaya Martha Tilaar Gombong Sigit Tri Wibowo itu, juga merupakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten Kebumen dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal.

    Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Kebumen Drs H Sabar Iryanto melalui Sekretaris, Cokro Aminoto SIP Mkes menyampaikan, peran Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) sebagai wadah multi stakeholder relatif diperlukan. Ini dalam upaya meningkatkan keterpaduan program. Dengan demikian maka antara stakeholder mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembangkan perekonomian di daerah.
    “Hal itu secara umum ditujukan dalam rangka mencapai visi daerah,” tuturnya, yang juga merupakan ketua sekaligus Ketua FEDEP atau forum untuk pengembangan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan pekerjaan.

    Dijelaskannya, semenjak tahun 2009 pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia menggunakan pengembangan triple helik yakni, pemerintah, swasta dan akademisi intelektual. Kendati demikian ada pendekatan yang lebih kuat yakni quad helik yakni pemerintah, swasta, akademisi dan komunitas. “Orang-orang kreatif ditopang oleh lima pilar utama yakni sumber daya pendukung, industri, penyaluran biaya, pemasaran, teknologi dan infrastruktur yang ditopang oleh kelembagaan,” paparnya.

    Menurutnya, Bandung merupakan kota pertama yang melibatkan komunitas secara aktif dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif. Ini menjadi percontohan pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kreatif dengan melibatkan komunitas di daerah lainnya. “Workshop ini juga merupakan salah satu upaya pemeritah daerah untuk mendekatkan diri kepada komunitas kreatif lokal,” paparnya.

    Dalam kesempatan itu Reza Adiatmo menyampaikan meteri tentang Cuty Branding, yakni strategi dari suatu kota untuk membuat positioning yang kuat di regional maupun global. Sementara Deputi Program Rumah Budaya Martha Tilaar Gombong Sigit Tri Wibowo menyampaikan meteri tentang pembangunan wilayah berbasis kreatifitas komunitas. “Partisipasi dan inisiatif komunitas menjadi hal krusial dalam pembangunan wilayah,” ucap Sigit. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top