• Berita Terkini

    Kamis, 09 Juni 2016

    Di Banjarnegara, Longsor Sebabkan 16 Rumah Rusak, 33 Jiwa Mengungsi

    ujehartono/radarbanyumas
    BANJARNEGARA – Hujan lebat pada Selasa (7/6) sore hingga malam hari menjadi petaka bagi puluhan warga Kecamatan Pandanarum. Sebanyak 16 rumah dari empat desa di kecamatan tersebut rusak akibat terkena tanah longsor. Meski tidak ada korban jiwa, namun 11 rumah diantaranya rusak berat.


    Ke empat desa tersebut yakni Desa Sinduaji, Lawen, Pasegeran dan Desa Pringamba. Bahkan, satu unit truk yang tengah diparkir di tepi jalan terpental ke jurang lantaran terdorong tanah dari tebing.

    Salah satu korban warga Sinduaji, Hartini mengungkapkan tanah longsor yang menerjang rumah miliknya terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu, ia mengaku tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya. Mengingat kejadian tersebut terjadi begitu cepat.

    “Begitu terdengar suara gemuruh, saya langsung membawa anak jadi tidak sempat menyelamatkan barang-barang elektronik. Seperti TV, mejikom, vcd dan barang elektronik lainnya,” ujarnya sembari membersihkan rumah, Rabu (8/6).

    Saat ini, Hartini dan korban longsor lainnya terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya yang sekiranya lebih aman. Mengingat intensitas hujan di Kabupaten Banjarnegara diperkirakan masih cukup tinggi.

    Korban longsor lainnya adalah Mujianto. Warga RT 2 RW 2 Dusun Sidamukti, Desa Sinduaji ini mengaku hanya bisa pasrah. Meski mengaku tahu tanda-tanda longsor, namun dirinya pun tak sempat menyelamatkan harta bendanya. “Malah satu sepeda motor masih tertimbun,” ungkapnya.

    Sebelum longsor terjadi, kata dia, rembesan-rembesan air dari tebing masuk rumah. ia megaku belum bisa memperkirakan kereguan material yang dialaminya. “Sekarang kami sekeluraga terpaksa mengungsi di rumah nenek,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan longsor di Kecamatan Pandanarum tersebut bukan karena pergerakan tanah. Melainkan lantaran curah hujan yang tinggi jelang datangnya musim kemarau.

    “Sebenarnya kami telah mendapat info dari BMKG, tetapi selang satu jam kemudian sudah terjadi tanah longsr di Pandanarum,” kata dia.

    Catur meminta agar warga tetap waspada. Sebab intensitas hujan yang masih tinggi. Termasuk 17 rumah yang terancam longsor untuk segera mengungsi jika turun hujan. “Melihat medan yang tebing-tebing seperti ini, saat turun hujan harus mengungsi,” pintanya. (uje)


    Desa Sinduaji : 9 rumah rusak, 26 jiwa dan 17 rumah terancam
    Desa Lawen : 3 rumah ambles
    Desa Pasegeran : 3 rumah rusak
    Desa Pringamba: 1 rumah rusak


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top