• Berita Terkini

    Sabtu, 14 Mei 2016

    Chip Excavator JJLS Dicuri

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Chip salah satu excavator yang digunakan untuk mengerjakan proyek Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) raib, Kamis (12/5/2016). Pencurian chip itu, pertama kali diketahui sekitar pukul 05.30 WIB, oleh Ahmad Kahfi (22) yang menjabat sebagai Helper dalam proyek JJLS tersebut.

    Akibat hilangnya chip itu, selain telah mengakibatkan kerugian mencapai Rp 36 juta, kini excavator milik PT Bangkit Makmur Abadi Banjarnegera, juga mangkrak. Sebab chip excavator merupakan otak atau bagian terpenting guna mengoperasikan alat berat tersebut.

    Adanya pencurian chip, dibenarkan oleh Kapolres Kebumen AKBP Alpen SIK SH MH memalui, Kapolsek Ambal AKP Topo Walyono. Pihaknya pun langsung menuju lokasi tempat kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di bagian pesisir Desa Sumberjati Kecamatan Ambal.

    Topo Walyono menyampaikan, kasus tersebut hingga kini masih dalam proses penyelidikan Polsek Ambal. Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku tergolong cukup profesional, terbukti pelaku dapat melakukan aksinya dengan sangat rapi. Sebab bagian pintu tempat di mana chip itu berada tidak mengalami kerusakan yang berarti. “Chip berada pada bagian yang terkunci, namun di pintu tidak terdapat kerusakan, ini mengudang kecurigaan, kalau kunci pintu chip telah diduplikat” terangnya, sambil menunjukan bagian pintu yang masih utuh.

    Dijelaskannya kabel bagian yang berkaitan dengan chip itu, juga terpotong dengan rapi. Lebih lanjut dijelaskan, sebelum terjadinya kasus pencurian chip, kasus pencurian juga pernah terjadi beberapa waktu lalu. Namun pada saat itu yang dicuri berupa tutup solar. “Dulu tutup solar yang hilang, dan kini chip yang hilang,” paparnya.
    Pantau dilapangan terlihat, kini excavator tersebut mangkrak, selain excavator terdapat pula beberapa truk yang diam tanpa aktifitas.

    Topo Walyono menambahkan, saat terjadi kasus pencurian tersebut, excavator berada di lapangan. Dilihat dari letak dan lokasi ditempatkannya, memang memerlukan penjagaan lebih ketat. Sebab excavator berada ditempat luas dan jauh dari pemukiman warga.

    Meski sudah terdapat tiga penjaga yakni Talko, Wahyu dan Aldi, namun saat kejadian pencurian, hanya terdapat satu penjaga yang bertugas yakni Talko. Sementara kedua penjaga lainnya tidak berjaga. Lebih lanjut dijelaskan, saat kejadian penjaga yang bertugas juga tidak berada di dekat excavator. “Talko berjaga namun tidak berada didekat excavator, otomatis kejadian tersebut tidak diketahui oleh siapa pun. Ulah pencuri baru diketahui pagi harinya,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top