• Berita Terkini

    Kamis, 14 April 2016

    Dipenuhi Tanaman Liar, Kali Tholang Butuh Dinormalisasi

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Kendati memiliki air berlimpah, keberadaan Kali Tholang yang berada di Desa Indrosari Kecamatan Buluspesantren tak bisa membawa manfaat bagi warga sekitar. Itu lantaran sungai tersebut dipenuhi tanaman liar.

    Tanaman liar itu bahkan kini terus memenuhi sungai hingga Kecamatan Kutowinangun seperti Desa Tunjungseto, Tanjungmeru, dan Desa Kaliputih. Kondisi tersebut yang kemudian dikeluhkan oleh masyarakat setempat.

    Bahkan ada yang sudah kritis akibat longsor yang disebabkan oleh limpasan air dari Kali Tholang secara terus menerus. "Bagi masyarakat Desa Indrosari memang tidak terkena dampaknya sehingga tidak melapor," kata Kasi Sungai Bidang Sungai dan Pantai pada Dinas Sumber Daya Air Energi Sumber Daya Mineral (SDAESDM) Kabupaten Kebumen Saeful Amri  yang mendapatkan laporan dari warga Desa Tunjungseto, Tanjungmeru, dan Desa Kaliputih, kemarin (8/4/2016).

    Laporan terkait kondisi Kali Tholang yang mengalami kerusakan itu juga sempat dialamatkan kepada Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kebumen asal Desa Tanjungmeru, Sakur Jaelani. Selanjutnya Sakur yang juga politisi Partai Hanura itu berkoordinasi dengan Komisi D yang diketuai Joko Budi Sulistyanto dan meneruskannya ke Dinas SDAESDM.

    Dikatakan Saeful Amri, penanganan Kali Tholang itu harus dengan normalisasi. Tidak hanya di satu titik saja tetapi dari Desa Kaliputih hingga Desa Indrosari.
    Kerusakan Kali Tholang karena sedimen. Saat ini sangat parah dan ditumbuhi tanaman liar. Keberadaan Kali Tholang pun lebih tinggi dari sawah sekitar, sehingga tidak mungkin digunakan sebagai sarana irigasi. Masyarakat Indrosari menyebutnya Kali Luweng.

    Menurut Saeful, Kali Tholang terbentuk karena faktor alam. Titik nol mata airnya berada di Poncowarno. Selanjutnya, Kali Tholang masuk Sungai Kedung Bener yang kemudian disebut ordo 3 untuk Kali Tholang dan ordo 2 untuk Sungai Kedung Bener. Untuk ordo 1 berada di Sungai Luk Ulo karena Sungai Kedung Bener kemudian masuk ke sungai berkelok-kelok tersebut.

    Lebih lanjut Saeful mengatakan, untuk normalisasi sungai sebenarnya telah dilakukan di Desa Ampih, sebelah utara Desa Indrosari. Begitu juga untuk Kali Siberas atau Kali Gede yang berada di sebelah selatan Kali Tholang dan masuk Desa Banjurpasar. "Normalisasinya dilakukan tahun kemarin dari Desa Ayamputih sampai Desa Banjurpasar," imbuhnya sembari menambahkan, dengan normalisasi tersebut kini sudah dimanfaaatkan masyarakat setempat.

    Rencananya Kali Tholang akan dinormalisasi tahun ini. Namun saat dicek ternyata sangat dangkal dan butuh penanganan khusus. Sehingga, dengan menggunakan alokasi dana sisa anggaran sekitar Rp 300 juta untuk normalisasi sungai di kabupaten berslogan Beriman ini jelas tidak mencukupi untuk pekerjaan di Kali Tholang. "Untuk itu akan dilakukan secara bertahap dengan menghitung kebutuhan yang ada," imbuhnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top