 |
| CAHYO/EKSPRES |
Cerita sukses PS Rajawali Jogosimo dalam turnamen yang diikuti 5 tim dengan sistem setengah kompetisi itu, tak lepas dari ketangguhan mereka. Dari lima peserta, anak-anak Jogosimo meraih poin terbanyak dengan 12 poin. Itu artinya, mereka menyapu bersih empat kali pertandingan tanpa sekalipun seri apalagi kalah.
Kendati menang 1-0 melawan di pertandingan terakhir, Minggu (6/3), tuan rumah Alam Sari (Alsa FC) harus puas di posisi kedua dengan poin 7 (2 kali menang, 1 kali seri dan 1 kali kalah). Adapun peringkat ketiga, PS Perseta Tambakprogaten Kecamatan Klirong dengan 5 poin (1 kali menang, 2 kali seri dan 1 kali kalah). Diperingkat keempat, ada PS Maduretno (kecamatan Buluspesantren) dengan poin 4 (1 kali menang, 1 kali seri dan 2 kali kalah). Adapun di posisi terakhir, Lanus FC yang harus menerima kenyataan tak mendapat 1 poin pun setelah 4 kali kalah. Kekalahan terakhir Lanus FC yang bermaterikan pemain senior itu terjadi pada Minggu (6/3) saat berhadapan dengan Alam Sari FC.
Budi Santosa mengaku cukup puas dengan jalannya turnamen mini kemarin. Dengan sistem setengah kompetisi dan juara ditentukan dengan poin terbanyak, membuat turnamen berjalan sangat kondusif lantaran setiap peserta tak jor-joran pemain. Selain itu, tim-tim peserta berani menurunkan para pemain muda seperti PS Tambakprogaten yang tampil bagus pada turnamen kemarin. "Turnamen ini bagus untuk pembinaan para pemain muda. Meski tak juara, PS Tambakprogaten tampil bagus dengan pemain muda mereka," katanya.
Selain akan menjadikan turnamen model itu sebagai agenda rutin, lanjut Budi Santosa, pihak panitia akan memberikan lebih banyak penghargaan pada Lanus Cup edisi dua dan seterusnya. "Nantinya akan ada penghargaan khusus bagi pemain terbaik hingga tim terbaik. Kami berharap, dari turnamen seperti ini akan lahir pemain-pemain muda berbakat yang bisa mengangkat prestasi persepakbolaan di Kebumen," ujarnya.
Tri Priyantoro mengaku sangat mengapresiasi gelaran turnamen Lanus Cup 1 2016. Pria yang juga alumni Alam Sari FC itu mengatakan, turnamen itu diharapkan memacu semangat para pemain Klirong untuk giat berlatih. Kendati saat ini tak lagi berdomisili di Kebumen, pihaknya selalu memantau dan siap membantu adik-adik mereka. "Para alumni PS Alam Sari punya perkumpulan di Jakarta. Perkumpulan (alumni Alam Sari FC) juga membantu adik-adik kami yang berprestasi di cabang sepak bola. Bila kelak mereka mencari pekerjaan di ibukota akan kami bantu. Jadi teruslah berlatih," pesannya diamini Budi Santosa yang juga pemain senior Alam Sari FC. (cah)
