• Berita Terkini

    Kamis, 11 Februari 2016

    MAN 1 Kebumen Gelar Pengajian Akbar

    IMAM/EKSPRES
    Peringatan Maulid Nabi dan Harlah Ke-38
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ribuan wali dari siswa Madrasah Aliah Negeri (MAN) 1 Kebumen memadati halaman sekolah setempat, Rabu (10/2/2016). Mereka hadir untuk mendengarkan tausyiah dari Dra Hj Ucik Nurul Hidayati MPdI, dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Harlah MAN 1 Kebumen ke-38.

    Hadir kemarin, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kebumen H Masmin Afif MAg dan Mantan Bupati Kebumen KH Nashiruddin Al Mansyur.

    Kepala MAN 1 Kebumen Drs KH Moh Dawamuddin MAg mengatakan banyak sekali rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam peringatan hari lahir (Harlah) MAN 1 Kebumen tersebut, diantaranya pengobatan gratis. Dalam pengobatan gratis tersebut MAN 1 Kebumen bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Gombong.

    Selain itu ada pula kegiatan donor darah yang dalam pelaksanaanya bekerjasama dengan PMI Kebumen. Adapula kegiatan jalan sehat bersama, try out SMP dan MTs yang diikuti olehc 450 siswa sekolah tingkat dasar se Kabupaten  Kebumen dan lomba hadroh yang  diikut oleh group rebana se Kabupaten Kebumen. “Acara pengajian akbar ini merupakan puncak acara dalam peringatan Harlah MAN 1 Kebumen ke 38,” tuturnya.

    Dijelaskannya, MAN 1 Kebumen telah berdiri sejak tahun 1967 dengan nama SP IAIN.  Sekolah ini didirikan oleh para ulama dan kyai di Kabupaten Kebumen.  Dari SP IAIN kemudian berubah nama menjadi MAN 1 Kebumen sejak tahun 1978. Dengan demikian harlah ke 38 ini  terhitung setelah  lembaga pendidikan itu, berganti nama dari SP IAIN menjadi MAN. “Mudah-mudahan para alumni MAN 1 Kebumen selalu mengikuti ajaran agama yang sesuai dengan keinginan para pendiri lembaga pendidikan ini,” katanya.

    Sementara itu dalam mau'idhotul khasanahnya, Dra Hj Ucik Nurul Hidayati MPdI yang tidak lain adalah ustadzah kondang asal Pasuruhan Jawa Timur tersebut menyampaikan pentingnya mencintai Rosul dan mengingat mati.  Mencintai rosul dapat dilakukan dengan mencintai namanya, ajarannya, akhlaqnya serta lain sebagainya. “Jika kita mengaku mencintai rosul tentunya kita akan menyukai namanya,” paparnya.

    Selain itu Ucik Nurul Hidayati juga menyampaikan jika saat ini banyak sekali orang tua yang memilih kesuksesan anaknya, namun tanpa dibarengi dengan mempelajari agama. Padahal yang akan mendoakan para orang tua setelah meninggal adalah pelajaran agama bukan yang lainnya. “Saat ini banyak orang pintar, namun kurang dalam agama. Jika kita sudah meninggal apa yang akan kita harapkan dari anak, selain kiriman doanya,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top