• Berita Terkini

    Senin, 01 Februari 2016

    TKI Kebumen Tewas di Brunei

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kecamatan Klirong, Rokhidun (37), meninggal dunia di Negara Brunei Darussalam. Jenasahnya tiba kembali di tanah air pada Sabtu (31/1) dan langsung dimakamkan pada hari itu juga.

    Informasi yang berhasil dihimpun, TKI warga RT 1 RW 2 Desa Jogosimo Kecamayan Klirong tersebut mengalami kecelakaan dan meninggal seminggu sebelumnya, persisnya pada Sabtu (23/1/2016). Dilaporkan yang bersangkutan meninggal akibat tersengat listrik saat hendak mengasah pisau pemotong rumput.

    Rohmanul Laeli (31) yang tidak lain adalah istri mendiang Rokhidun mengatakan, suaminya telah bekerja di Brunei Darussalam sekitar tiga tahun. Pada kontrak pertama (dua tahun), suaminya pulang namun kemudian berangkat lagi. Pada keberangkatan yang kedua ini, suaminya mengalami kecelakaan kerja. “Saya dengar suami saya meninggal karena kesetrum,” tuturnya.

    Sepengetahuan Rohmanul Laeli, di Brunei, suaminya bekerja sebagai tukang potong rumput. Saat itu pisau alat rumputnya kurang tajam, maka Rokhidun bermaksud mengasahnya menggunakan grenda listrik. Kemungkinan ada kabel yang lecet, sehingga Rokhidun tersengat. “Saat mencolokan (memasukan jek pada stop kontak) suami saya langsung kesetrum, itu yang saya tahu dari teman suami saya,” katanya.

    Semasa hidupnya Rokhidun dikenal sebagai orang baik, bertanggung jawab dan taat beribadah. Rokhidun telah meninggalkan istri dan tiga orang anak. Diantaranya. Aniatul Firdaus yang baru kelas 6 Sekolah Dasar, Muhammad Khadik Al Rahmi kelas 1 SD dan Ali Murtadlo yang baru berusia 4 tahun. “Kemarin juga ada beberapa pihak yang membantu,” paparnya di dampingi kakak iparnya Maf’ul (46).

    Kepala Desa Jogosimo Sokhibun mengatakan, semasa hidupnya almarhum Rokhidun yang juga alumni pondok pesantren tersebut dikenal mempunyai pribadi yang baik. "Rokhidun sangat baik dengan masyarakat. Adanya musibah tersebut tentunya membuat masyarakat merasa kehilangan," katanya.

    Menurutnya, listrik di Brunei Darussalam semuanya bertegangan tinggi. Dengan demikian akan sangat berbahaya jika sampai ada manusia yang tersengat listrik. Kalau tegangnya kecil lanjutnya, maka saat manusia tersengat tubuhnya akan terpental. Namun pada tegangan yang besar tubuhnya justru malah lengket. “Setahu saya untuk Negara Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam listriknya los strum semua. Tidak seperti di Indonesia yang menggunakan tegangan 220 V,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top