• Berita Terkini

    Selasa, 19 Januari 2016

    Hindari Polisi, Mobil Xenia Tancap Gas, Pecah Ban, lalu Blarrr..!

    AHMAD KHAIRUDIN/RASO 
    Warga Menduga Ada Penggerebekan Teroris
    SRAGEN – Pagi-pagi Senin (18/1/2016), warga Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen disuguhi aksi mendebarkan. Mobil Daihatsu Xenia B 1312 BYX yang ditumpangi tiga pria dan satu perempuan tancap gas menghindari polisi yang akan memeriksa isi bagasi. Laju Xenia baru berhenti setelah anggota menyerempetnya kemudian menabrak pohon.

    Awalnya polisi mendapatkan informasi terkait kejanggalan transaksi beras di kawasan Kecamatan Gemolong dan meresponsnya dengan mendatangi lokasi. Tiba di tempat yang dimaksud, pengendara yang identitasnya masih dirahasiakan malah kabur.

    Tak mau kalah, anggota yang mengendarai Toyota Avanza warna merah melakukan pengejaran hingga ke wilayah Kecamatan Sumberlawang yang berjarak sekitar 5 kilometer (km) dari Kecamatan Gemolong.

    Di tengah pengejaran, Xenia mengalami pecah ban tapi tetap dipaksakan ngebut. Kenekatan si pengemudi itu membuat polisi kewalahan. Daripada lolos, polisi memutuskan menyerempet mobil buruannya. Blarr…Xenia langsung oleng dan baru berhenti setelah bodi depan sisi kiri menabrak pohon.

    ”Saya tadi lihat mobil melintas dengan kecepatan tinggi, kejar-kejaran dengan mobil lain. Saya kira (penangkapan) teroris,” ujar Imam Syamsul, 45, warga Gemolong.  
    Sementara itu, setelah dilumpuhkan, mobil dan keempat penumpangnya diamankan ke Polres Sragen untuk diperiksa. Tapi ketika bagasi dibongkar, polisi tidak menemukan barang mencurigakan. Hanya ada beberapa pakaian serta buku yang mengupas soal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

    Wakapolres Sragen Kompol Yudy Arto Wiyono mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo menuturkan, kecurigaan ada yang tidak beres semakin kuat ketika pengemudi Xenia melarikan diri.

    ”Kalau tidak ada masalah seharusnya mereka tenang,” tegas Yudy.

    Karena masih dalam penyelidikan, polisi belum bisa memberikan keterangan secara detail apa yang dilakukan para penumpang Xenia sehingga ketakutan melihat kedatangan petugas. ”Yang di dalam mobil ada empat orang, salah satunya perempuan,” imbuh Wakapolres.

    Sementara itu, Halim, 25, warga Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengatakan berniat menjual beras tersebut kepada orang yang berada di dalam mobil Xenia. ”Janjian di gemolong,” terangnya singkat.

    Halim menuju Gemolong bersama Yanto mengendarai truk AE 8227 UN dengan membawa beras sebanyak 9 ton senilai Rp 80 juta. Belum lama bertemu calon pembeli beras, polisi datang. Informasi Jawa Pos Radar Sragen, orang-orang di dalam mobil Xenia diduga hendak melakukan aksi kejahatan terhadap Yanto. (din/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top