• Berita Terkini

    Kamis, 28 Januari 2016

    Hary Tanoe Lantik Kepengurusan Perindo Dapil 7

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo), Hary Tanoesoedibjo menghadiri  Rapat Kordinasi, Verifikasi Internal dan Pelantikan Dewan Pengurus Cabang  (DPC) Partai Perindo Se Dapil 7 Jawa Tengah di Auditorium Graha Grafika Gombong, Rabu (27/1/2016). Di saat bersamaan, Hary Tanoe melantik kepengurusan Partai Perindo di Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara.

    Hadir dalam acara tersebut Ketua DPW Partai Perindo Jawa Tengah, Siswadi Selodipoero, Ketua DPD Partai Perindo Kebumen Damar Priambudi, Ketua DPD Partai Perindo Purbalingga Agus Slamet Budijanto SSos,  Ketua DPD Partai Perindo Banjarnegara Sunarso Kadar Waluyo. Selain itu acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Kebumen terpilih KH Yazid Mahfuds dan anggota DPRD dari Fraksi PKB, Jenu Arifiyadi.

    Dalam sambutannya, Hary Tanoe mengkritisi kondisi bangsa Indonesia yang disebutnya belum sesuai dengan cita-cita kemerdekaan. Di usia yang 70 tahun, menurutnya, masyarakat Indonesia masih belum makmur secara ekonomi.

    Menurutnya untuk mencapai kemakmuran, maka harus melewati kedaulatan dan keadilan. Kedaulatan meliputi daulat pangan, daulat pendidikan dan lain sebagainya. Hingga kini negara Indonesia juga belum swasembada pangan maka Indonesia belum berdaulat pangan.  Padahal jika negara mau maju maka negara harus swasembada pangan dulu.  “Swasembada pangan meliputi swasembada beras, kedelai, gula dan lain sebagainya. Padahal untuk kebutuhan beras saja hingga kini negara masih mengimpor dari luar negeri,” katanya.

    Berbicara keadilan tentunya, membahas mengenai masalah hukum. Sudah menjadi rahasia umum bahwa di negara ini hukum dapat dibeli “Wani Piro”. Jika demikian maka keadilan tidak mungkin akan terwujud. Kondisi ini semakin diperparah dengan jumlah penduduk miskin yang mencapai 70 persen.  “Dengan demikian lebih banyak penduduk miskin dari pada yang kaya, kalau harus “Wani Piro” ya yang miskin tidak pernah dapat keadilan,” paparnya.

    Untuk itu maka hidup masyarakat harus ditingkatkan. Salah satunya dengan bekerja yang berkualitas. Hal itu untuk mengurangi kesenjangan sosial yang ada di masyarakat. Caranya dengan memberi perlindungan kepada mereka, sehingga bukan hanya pemberian modal semata. Namun mereka juga harus diberi ketrampilan dan perlindungan.” Yang sering saya katakan dengan istilah "mereka" adalah para UMKM, Nelayan, Petani dan Buruh,”paparnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top