• Berita Terkini

    Jumat, 07 Maret 2025

    Dr Imam Satibi: Program Bupati Kebumen Jangan seperti "SPBU"


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Rektor UMNU Kebumen, Dr Imam Satibi mengaku mengapresiasi pidato Bupati Kebumen, Lilis Nuryani Fuad yang mencerminkan visi misinya memimpin Kebumen bersama Wakli Bupati Zaeni Miftah lima tahun ke depan.


    Imam Satibi mendorong  mewanti-wanti pemimpin daerah, termasuk Bupati dan Wakil Bupati tidak boleh memiliki pemikiran semua kebijakan dimulai dari awal alias nol kilometer. 


    Namun Bupati dan Wakil Bupati harus memiliki wawasan pembangunan berkelanjutan dari kinerja kinerja bupati bupati periode periode sebelumnya.


    Selain itu, Bupati dan Wakil Bupati juga harus dapat menciptakan situasi nyaman di jajaran intern birokrasi. Di sisi eksternal, Bupati harus memiliki konsep pembangunan antar wilayah  sehingga peluang dapat diraih untuk kepentingan pembangunan di Kebumen.


    "Visi bupati Kebumen tidak berangkat dari base line 0 Km layaknya SPBU tapi pembangunan berkelanjutan dari kinerja kinerja bupati bupati periode periode sebelumnya. Untuk capaian kinerja bupati tidak terpaku pada layanan atau infra struktur fisik saja tapi juga mendorong infrastruktur sosial," ujar Imam Satibi, kemarin (5/3/2025)


    Pernyataan Imam Satibi ini menyikapi pidato perdana Bupati Lilis Nuryani Fuad di hadapan anggota legislatif dalam Rapat Paripurna DPRD Kebumen, Rabu (5/3/2025).


    Imam mengaku mengapresiasi pernyataan Bupati. Ia pun mendorong, Bupati dan Wakil Bupati menciptakan situasi yang mendukung, agar visi misinya dapat berjalan dengan lancar. Selain menjalin koordinasi internal, Bupati dan Wakil Bupati harus berwawasan luas dalam konteks kerja sama antar wilayah.


    Imam Satibi menyampaikan, untuk koordinasi internal, Bupati harus bisa membangun relasi dengan seluruh pihak terkait. Baik bawahan, maupun publik dalam pengertian yang lebih luas. Singkatnya, Imam Satibi mendorong, Bupati dan Wakil Bupati Kebumen dapat menjunjung tinggi suasana kebatinan serta budaya warga Kebumen dan budaya Jawa pada umumnya.


    "Culture fit menjadi harmonisasi yang penting antara pemimpin dengan bawahan dan juga masyarakat secara luas. Perubahan value baru seiring dengan visi yang baru berharap bisa membumi sampai masyarakat civil society," ujar Imam


    "Legitimasi kultural menurut saya sangat diperlukan untuk menciptakan akselerasi pembangunan dan terciptanya harmoni Kebumen Beriman sebagaimana tagline spirit Lilis Zaeni pada saat kampanye," imbuhnya


    Dr Imam Satibi pun sangat mengapresiasi pernyataan Bupati Lilis yang mengajak seluruh warga Kebumen dapat bersatu kembali selepas Pilkada kemarin. 


    "Ajakan bupati untuk tidak terkotak kotak dalam ruang politik 01 dan 02 menurut saya adalah wujud kedewasaan seorang pemimpin yang berkhidmat untuk ngayeme dan nglakoni demi rakyatnya.  Secara garis besar masyarakat kebumen merindukan gaya kepemimpinan yang sejuk dan bisa membawa Kebumen yang berdaya saing global," ujarnya


    Dan tak kalah penting, ujar Dr Imam Satibi, Bupati berikut wakilnya juga memiliki wawasan luas dalam kaitannya dengan isu perkembangan kewilayahan. Kemampuan ini memungkinkan Bupati dapat menemukan peluang-peluang baru yang bakal memberikan manfaat besar bagi warga Kebumen.


    "Bupati Kebumen dan Wakil harus bisa menjalin kerjasama antar daerah dan kabupaten dalam wujud aglomerasi khususya pada optimalisasi ekonomi biru dan akses transportasi nasional. Jika ini tercipta akses ekonomi, dunia kerja, pertanian, pendidikan, kesehatan akan menemukan peluang peluang baru," ujarnya. (cah)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top