(kebumenekspres.com) NUSA TENGGARA BARAT -- Selepas menonton
balapan MotoGP di Mandalika, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menemui warga
Sunda yang tinggal di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gubernur berbagi kebahagiaan dan kebanggaan
bahwa produk UMKM Jawa Barat terjual habis di arena Mandalika Experience Expo.
Perlu diketahui, produk UMKM diproduksi
oleh santri yang mengikuti program One Pesantren One Produk (OPOP). Di hadapan
warga Sunda, Ridwan Kamil membeberkan selama kepemimpinanya kemajuan Provinsi
Jawa Barat terasa kebermanfaatannya termasuk dalam kondusivitas.
"Hari ini, saya membawa berita baik
UMKM Jabar laku dan kuliner pun laku. Setengahnya dihasilkan oleh santri
melalui produk One Pesantren One Product
(OPOP). Jabar juga selama tiga tahun banyak kemajuan bahkan indeks
kondusivitasnya naik dari 83 persen ke 88 persen," kata Ridwan Kamil di
Grand Royal BIL Hotel, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022)
malam.
Gubernur bercerita tentang kemajuan
berbagai infrastruktur dan kondisi sumber daya manusia di Jabar. Ridwan Kamil
dinobatkan sebagai Bapak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Indonesia,
dikarenakan jumlah desa di Jawa Barat semakin banyak yang maju mandiri.
"Saya diangkat sebagai Bapak Desa
khususnya oleh Badan Permusyawaratan Desa. Kenapa saya diangkat? Karena Jawa
Barat banyak desanya yang maju," ujar Kang Emil sapaan akrabnya.
Kang Emil menitipkan pesan kepada warga
Sunda yang tinggal di NTB. Hidup itu harus silih asih silih asah silih asuh dan
silih wawangi. Karena sejatinya, warga Sunda itu tidak pernah menimbulkan
kegaduhan di mana pun berada.
"Pesan saya kepada bapak dan ibu, saya
mendengar orang Sunda khususnya dari Jawa Barat tidak pernah mendengar satu pun
coretan merah. Harus silih asih silih asuh silih asah_dan _silih wawangi. Silih
wawangi itu artinya, bicaralah yang baik atau diam," katanya.
Selain itu, warga Sunda harus bisa menjaga
nama baik Jawa Barat. Demi mewujudkan hal itu, Kang Emil meminta warganya untuk
someah hade ka semah.
"Titipan saya itu sing someah hade ka
semah saling kompromi, hade goreng ku basa. Karena warga Sunda di Lombok sedang
jadi musafir dalam jangka waktu yang panjang," pungkasnya.(*)
Berita Terbaru :
- Senangnya Maulud Rumahnya Dipugar Polres Kebumen
- Program Ketahanan Pangan, Desa Didorong Mampu Bangun Jejaring
- Jateng Fair 2025 Dibuka, Ahmad Luthfi: Tumbuhkan Perekonomian Baru
- Selamatkan Pesisir Jateng, Ahmad Luthfi: Jangan Hanya Menanam, Mangrove Harus Dirawat
- Pemprov Jateng Target Pekerjaan Hybrid Sea Wall Demak Mulai Oktober 2025
- Target 17 Ribu, Jateng Provinsi Tertinggi Berikan Bantuan RTLH
- Wujudkan Swasembada Garam, BUMD Pemprov Jateng Serap 30 Ribu Ton Produksi Petambak Lokal