• Berita Terkini

    Minggu, 23 Januari 2022

    Harapan Jelang Setahun Kepemimpinan Bupati Arif Sugiyanto


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Hampir tak terasa, kepemimpinan pasangan Bupati Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih hampir memasuki satu tahun. Sejauh ini, banyak pihak mengapresiasi kinerja dan kebijakan pasangan yang dilantik pada 26 Pebruari 2021 silam itu. Meski ada juga ada pihak-pihak yang terus mengkritisi atau bahkan "menyerang" mereka.


    Pemerhati Kebijakan Kabupaten Kebumen, Arif Yuswandono, menyampaikan apresiasinya atas kinerja pasangan Arif-Rista yang disebutnya figur pemimpin yang visioner dan "berani membawa perubahan" bagi Kota ini.


    "Harus kita akui bersama, pasangan ini dalam masa kepemimpinannya yang belum genap satu tahun ini, telah memberi warna baru dalam perkembangan kota Kebumen," ujar Arif Yuswandono, Minggu.


    Arif mengakui, kerja keras Bupati Arif mulai menampakan hasil. Sejumlah penghargaan dan apresiasi dari pemerintah pusat maupun organisasi non pemerintah sudah diraih.


    Seperti Penghargaan Smart City kategori Governance dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) pada pertengahan Desember 2021. Kemudian, penghargaan dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah yang memberikan KIP Award (Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik) kepada Pemkab Kebumen. 


    Pemkab Kebumen bahkan menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang meraih Anugerah KPAI 2021 dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Sebelumnya Pemkab Kebumen kembali meraih penghargaan Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2020 Kategori Utama oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau Kemen PPPA.


    Arif Sugiyanto juga berhasil membawa Kebumen mempertahankan untuk ke-7 kali meraih penghargaan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2020 dari Kementerian Keuangan RI yang sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

    Dan yang jelas terlihat, masih kata dia, soal pemandangan berbeda ketika kita memasuki kota Kebumen. Salah satunya, Jalan sepanjang dari Tugu Lawet ke arah barat yang saat ini lebar, lega dan menjadi satu arah, terus mengelilingi alun-alun, hingga ke arah timur melalui depan pendopo sampai ke Pasar Koplak dan kembali ke selatan sampai Tugu Lawet kembali. 


    "Koridor satu arah di pusat kota menjadi ciri kota besar yang hidup perekonomiannya dan mobilitas masyarakatnya. Di beberapa kota besar, jalan satu arah menjadi icon kota dan pusat ekonomi, seperti Malioboro di Yogyakarta, Braga di Bandung dan Slamet Riyadi di Surakarta," ujar Arif.


    Namun dari semua paparan positif itu, Arif Yuswandono, mengamini  tidak serta merta pada awalnya. Seperti keberadaan koridor satu arah dan perubahan beberapa ruas jalan di kota Kebumen mungkin bagi beberapa orang menimbulkan ketidaknyamanan di awalnya.  Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat akan terbiasa dan merasakan manfaatnya.

    "Jika kita cermati, hampir di seluruh pusat kota pada kabupaten di Jawa Tengah terdapat jalan satu arah. Ini adalah ciri khas kota maju dan hidup perekonomiannya, sekaligus sebagai rekayasa lalu lintas untuk memimalisir kemacetan," ujarnya, Minggu (23/1/2022).


    Di saat bersamaan, Arif Yuswandono juga mengamini, sebagus apapun pemerintahan seorang pemimpin, akan tetap saja ada pihak-pihak yang tidak menyukai atau bahkan menyerangnya dengan segala cara.


    Namun yang harus diingat dan digarisbawahi, tidak ada kemajuan tanpa perubahan. 


    "Dan setiap perubahan selalu menimbulkan ketidaknyamanan. Selalu ada kelompok masyarakat yang menentang perubahan, karena kepentingannya terancam atau tidak terakomodir. Tidak ada pemimpin di dunia ini yang disukai semua rakyatnya, dan tidak ada pemimpin di dunia ini yang dibenci oleh semua rakyatnya, bahkan dari kalangan para nabi sekalipun," ujarnya.


    Terkait dengan ini, Arif berharap,  pasangan Arif-Sugiyanto terus memperkuat konsolidasi dan membangun komunikasi dengan seluruh pihak. Bupati Arif, ujar Arif Yuswandono, diminta terus melakukan konsolidasi di tim internal sekaligus memperkuat jajaran Forkopimda. "Dengan demikian, ketika ada kebijakan untuk kepentingan publik dan masyarakat benar-benar menjadi kebijakan bersama. Setiap kepala dinas bertanggung jawab terhadap masing-masing kebijakan tersebut. Seperti misalnya kebijakan satu arah merupakan tanggung jawab kepala dinas apa. begitupun kebijakan lain. Jadi nanti tidak muncul kesan 'one man show," ujarnya.

    Selain ke internal, Bupati Arif juga diminta membangun komunikasi dengan pihak luar dari sejumlah elemen masyarakat, akademisi, media, dan pihak lain. Termasuk, ujar Arif Yuswandono,  pihak-pihak "oposisi" atau mereka tidak mendukung. 


    "Harapannya, nanti semua kebijakan yang telah dilakukan tersampaikan dengan baik kepada warga masyarakat. Ini juga penting untuk menghindari terjadinya salah persepsi di kalangan masyarakat tentang sebuah kebijakan. Intinya sebuah kebijakan harus sampai utuh kepada masyarakat," tegasnya.

    Yang tak kalah penting, ujar Arif, Bupati dapat terus konsisten dengan kebijakan yang telah ia laksanakan. Terlebih Arif Sugiyanto merupakan bupati berlatarbelakang Polri yang punya prinsip "Sekali melangkah, pantang menyerah. Sekali tampil, harus berhasil".


    "Sikap tegas ini untuk memastikan tidak ada keraguan dalam setiap kebijakan Bupati," ujarnya.(cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top