KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Jika mau mengucapkan selamat atas kemenangan Pasangan Calon H Arif Sugiyanto-Hj Ristawati Purwaningsih dalam pelaksanaan Pilbup 2020, tentunya sudah dilakukan sejak seluruh partai politik mengusung pasangan calon tunggal.
Namun pihak-pihak yang tergabung dalam Masyarakat Kotak Kosong (Mas Koko) Kebumen sejak awal telah memilih bersikap “melawan”. Gerakan untuk mengawal demokrasi di Kebumen pun dilakukan dengan menghimpun para relawan dari berbagai penjuru di Kebumen.
"Koko dalam bingkai politik adalah wadah demokrasi. Pada tubuh Koko kalah menang bukanlah goal utama. Kalau menang hanyalah bonus dari sebuah perjuangan. Tapi yang terpenting adalah edukasi politik berdemokrasi untuk rakyat Kebumen bisa terwujud dengan baik. Sehingga demokrasi ini tidak mati,” kata salah satu Presidium Mas Koko Wahyu Aji dari Sruweng, Minggu (13/12).
Dengan perolehan suara kurang lebih 40 persen dari pemilih, menurut Wahyu merupakan hal yang luar biasa dan bisa disandingkan dengan Paslon. Apalagi Koko tak terstruktur dan hanya mengandalkan relawan saja.
Selain itu juga urunan serta tidak didukung regulasi yang kuat. Adapun Paslon sendiri terdapat tim sukses serta memiliki kekuatan penuh dan amunisi yang tidak kurang.
"Tapi kan Paslon hanya memperoleh suara 60 persen dari pemilih yang menggunakan hak suaranya. Sedangkan yang golput, angkanya hampir sama dengan perolehan Paslon," katanya.
Hal tersebut menurut Wahyu menunjukkan bahwa dengan kekuatan rakyat, terbukti bisa menjadi bagian sejarah yang baik. Ini dalam rangka mewujudkan demokrasi di Kebumen.
Di waktu yang bersamaan Dewan Presidium lainnya Panggih Prasetya lantas menjelaskan kontestasi dalam Pilbup kali ini yakni soal setuju dan tidak setuju. Sedangkan Koko mengambil keputusan setuju untuk tidak setuju (agree to disagree) dengan paslon/parpol yang menyuguhkan calon tunggal. Sehingga, pasca pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020, pihaknya pun belum mengucapkan apa-apa.
"Kami masih konsolidasi untuk metamorfosa. Namanya masih Koko, tapi akronimnya beda," ucapnya, Panggih yang sempat melontarkan nama Koko Pede dengan akronim Koalisi Konco Peduli Demokrasi. Akronim lainnya yakni Koalisi Konco Pejuang Demokrasi. (mam)
Berita Terbaru :
- Wakil Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan
- "Zahir Mania" dan "Anza Mania" Padati Lapangan Jatimulyo
- Kasus Stunting Kebumen Tertinggi di Gemeksekti
- Sejumlah ASN Struktural Emban Tugas Baru di Jabatan Fungsional
- DBD Merebak di Adimulyo, Warga Diminta Waspada
- Awali Tugas, Dandim Kebumen Bertemu Ulama
- HD Sriyanto Buka Suara Terkait Alasan Mundur dari Jabatan Ketum KONI Kebumen