KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Dinas Pertanian dan Pangan (Ditapang) Kabupaten Kebumen tengah melaksanakan persiapan menyambut untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban. Terlebih perayaan Idul Adha kali ini berbeda dengan sebelum-sebalumnya. Dimana kini perayaan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Dalam persiapan tersebut Distapang membentuk tim monitoring. Selain itu juga akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan Hewan Qurban. Bukan itu saja, penyembelihan hewan kurban nantinya juga dilaksanakan menggunakan standar kesehatan Covid-19.
Dalam persiapan tersebut Distapang membentuk tim monitoring. Selain itu juga akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan Hewan Qurban. Bukan itu saja, penyembelihan hewan kurban nantinya juga dilaksanakan menggunakan standar kesehatan Covid-19.
Kepala Distapang Tri Haryono melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Ika Rahmawati menyampaikan dalam hal ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kebumen. Ini terkait pelaksanaan penyembelihan hewan dengan protokol kesehatan. Distapang juga membentuk tim monitoring. Tim ini beranggotakan 30 orang yang bertugas untuk memastikan hewan yang akan dijadikan qurban berada dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat. "Dipimpin oleh Kepala Dinas, untuk anggotanya dari struktural Dinas Pertanian dan Pangan. Kami juga melibatkan para dokter hewan di Puskeswan," terang Ika Rahmawati, Senin (21/7/2020).
Lebih lanjut dikatakannya, tim tersebut akan bekerja efektif sejak 20 Juli hingga 30 Agustus mendatang. Pemeriksaan yang dilakukan mencakup pemeriksaan hewan sebelum disembelih (Ante Mortem) hingga Post Mortem. Post Mortem sendiri yakni pemeriksaan kesehatan daging hewan setelah hewan disembelih. Ini meliputi kepala, jeroan, dan karkas.
"Mulai Senin (30/7) mendatang kami bersama tim memantau ke seluruh kecamatan terkait pengawasan dan pemantauan hewan qurban. Nah pada 31 Juli hingga 3 Agustus kami akan memantau langsung penyembelihannya. Di hari pertama kemarin kami sudah memeriksa 1.400 ekor sapi, dan 2.300 ekor kambing," papar Ika lagi.
Dengan segala upaya tersebut, pihaknya berharap semua calon hewan kurban dapat terpantau kesehatannya. Sehingga daging kurban yang akan dikonsumsi oleh masyarakat adalah daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). “Kami harus memastikan kesehatan daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat,” ucapnya. (mam)
Lebih lanjut dikatakannya, tim tersebut akan bekerja efektif sejak 20 Juli hingga 30 Agustus mendatang. Pemeriksaan yang dilakukan mencakup pemeriksaan hewan sebelum disembelih (Ante Mortem) hingga Post Mortem. Post Mortem sendiri yakni pemeriksaan kesehatan daging hewan setelah hewan disembelih. Ini meliputi kepala, jeroan, dan karkas.
"Mulai Senin (30/7) mendatang kami bersama tim memantau ke seluruh kecamatan terkait pengawasan dan pemantauan hewan qurban. Nah pada 31 Juli hingga 3 Agustus kami akan memantau langsung penyembelihannya. Di hari pertama kemarin kami sudah memeriksa 1.400 ekor sapi, dan 2.300 ekor kambing," papar Ika lagi.
Dengan segala upaya tersebut, pihaknya berharap semua calon hewan kurban dapat terpantau kesehatannya. Sehingga daging kurban yang akan dikonsumsi oleh masyarakat adalah daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). “Kami harus memastikan kesehatan daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- TMMD Bangun Jalan Rabat Beton di Desa Tugu
- Luncurkan Jersey Baru, Kebumen Angels Optimis Tatap Musim 2025
- Pemkab Kebumen Raih WTP dari BPK-RI Delapan Kali Berturut-Turut
- Presiden Kurban di Kebumen, Sapi 950 Kg Milik Warga Klirong
- Infrastruktur Jadi Fokus Pembangunan Kebumen di Tahun 2025
- Pemkab Kebumen Bakal Buka Kembali Pendaftaran Kios Kapal Mendoan
- Projek Tol Semarang-Demak Seksi 1 Senilai Rp 10,9 Triliun Selesai 2027, Mampu Kendalikan Rob dan Banjir