![]() |
Saefur Rohman / Kebumen Ekspres |
Muhadi memilih menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki. Tak banyak barang dagangan yang ia bawa. Hanya satu tas belanja dari plastik atau biasa disebut "kerendeng".
Dengan mengenakan baju lusuh dan bertopi, ia menjajakan dagangan. Setiap sudut kota Kebumen ia jelajahi. Biasanya, Muhadi mengambil rute Kelurahan Bumirejo, Wonoyoso, Jalan HM Sarbini, Desa Kewedusan, Jalan Arumbinang.
Kepada awak media, Muhadi mengaku kelahiran Kabupaten Purworejo. Sebelumnya, ia pernah bekerja sebagai pegawai negri sipil (PNS) di Kementrian Pekerjaan Umum (PU).
Pada tahun 2005 silam ia memilih tinggal bersama kakak dan keponakannya di Kelurahan/Kecamatan Kebumen tepatnya di belakang Bakso Urip. Muhadi mengaku ogah ongkang-ongkang kaki di masa tuanya.
Muhadi menjual Nuget Ayam siap masak. Nuget Ayam siap goreng dibungkus plastik mika itu dijualnya seharga Rp 18 ribu. Dalam sehari ia mampu menjual 20 hingga 30 bungkus nuget ayam "Saya hanya jualin. Yang bikin keponakan," katanya, kemarin (19/7/2019).
Muhadi mengungkapkan, tak seberapa uang yang ia dapat dari berjualan Nuget. Pendapatannya tak menentu. Namun, yang terpenting baginya ada kegiatan di masa tuanya. Pandangan mulai kabur karena rabun pun tak ia hiraukan.
"Tiap hari jalan ya sekuatnya keliling kota, kalau lihat jauh sudah tidak mampu, ini mata sebelah kiri juga sudah rabun parah, memang belum beli kacamata," katanya sembari senyum. (*)
Kepada awak media, Muhadi mengaku kelahiran Kabupaten Purworejo. Sebelumnya, ia pernah bekerja sebagai pegawai negri sipil (PNS) di Kementrian Pekerjaan Umum (PU).
Pada tahun 2005 silam ia memilih tinggal bersama kakak dan keponakannya di Kelurahan/Kecamatan Kebumen tepatnya di belakang Bakso Urip. Muhadi mengaku ogah ongkang-ongkang kaki di masa tuanya.
Muhadi menjual Nuget Ayam siap masak. Nuget Ayam siap goreng dibungkus plastik mika itu dijualnya seharga Rp 18 ribu. Dalam sehari ia mampu menjual 20 hingga 30 bungkus nuget ayam "Saya hanya jualin. Yang bikin keponakan," katanya, kemarin (19/7/2019).
Muhadi mengungkapkan, tak seberapa uang yang ia dapat dari berjualan Nuget. Pendapatannya tak menentu. Namun, yang terpenting baginya ada kegiatan di masa tuanya. Pandangan mulai kabur karena rabun pun tak ia hiraukan.
"Tiap hari jalan ya sekuatnya keliling kota, kalau lihat jauh sudah tidak mampu, ini mata sebelah kiri juga sudah rabun parah, memang belum beli kacamata," katanya sembari senyum. (*)
Berita Terbaru :
- Wakil Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan
- "Zahir Mania" dan "Anza Mania" Padati Lapangan Jatimulyo
- Kasus Stunting Kebumen Tertinggi di Gemeksekti
- Sejumlah ASN Struktural Emban Tugas Baru di Jabatan Fungsional
- DBD Merebak di Adimulyo, Warga Diminta Waspada
- Awali Tugas, Dandim Kebumen Bertemu Ulama
- HD Sriyanto Buka Suara Terkait Alasan Mundur dari Jabatan Ketum KONI Kebumen