• Berita Terkini

    Sabtu, 16 Februari 2019

    Unjuk Rasa, Ribuan Santri di Kebumen Kecam Fadli Zon

    Saefur Rohman / Kebumen Ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ribuan santri mendatangi kantor DPRD Kabupaten Kebumen,  Jumat (15/2/2019) untuk memberikan petisi penolakan terhadap puisi  Wakil Ketua DPR Fadli Zon berjudul "Doa Yang Tertukar". Mereka menilai, puisi Fadli Zon, telah melukai martabat kyai dan ulama.

    Massa yang menamakan dirinya Aliansi Santri Pembela Kyai (Aspek) itu menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kabupaten Kebumen. Sebelumnya, mereka berjalan kaki dari kompleks Gedung Haji Kebumen di jalan Veteran. Sesampai di depan gedung DPRD Kabupaten Kebumen mereka berorasi.

    Kibaran bendera merah putih poster, pamflet dan banner yang berisi kecaman terhadap Fadli Zon mereka bentangkan. Massa meminta politisi Partai Gerindra itu meminta  maaf kepada para ulama kondang KH. Maemoen Zubair. Massa bahkan sempat menggelar doa dan tahlil bersama didepan pintu gerbang DPRD Kebumen. Aksi berjalan damai dengan kawalan Polres Kebumen.

    Ketua Aliansi Santri Pembela Kyai (Aspek), Gus Fachrudin Ahmad Nawawi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasani, Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian mengatakan aksi damai itu dihadiri sebanyak 1.111 santri dari Kabupaten Kebumen. "Kami meminta Fadli Zon untuk minta maaf kepada KH Maemoen Zubair dihadapan publik," kata pria yang disapa Gus Fachru tersebut.

    Wakil Ketua DPRD Kebumen Kabupaten Kebumen, Miftahul Ulum yang menerima peserta unjuk rasa mengatakan, kaum santri sudah menjadi bagian dari elemen penting Republik Indonesia. Bahkan kemudian, pemerintah sudah menetapkan hari santri nasional.

    Dalam kesempatan itu, Miftahul Ulum, mendukung aspirasi para santri terkait puisi Fadli Zon, yang dinilainya cukup kontroversial. "Hari ini saya, merasa kecewa dengan pernyataan Fadli Zon. Saya yakin ada disini sebagai pimpinan DPRD saya adalah santri, bahwa ahlak tidak baik pimpinan seperti itu harus diluruskan, Fadlizon harus dengar itu" katanya keras dihadapan para santri.

    Sebagai bentuk dukungan kepada santri, Miftah menerima petisi dari perwakilan peserta unjuk rasa. Dia berjanji, akan segera mneyampaikan kepada jajaran permerintah daerah untuk menindaklanjuti. "Intinya hari ini saya siap menerima petisi ini dan  kami siap memberitahukan kepada Bupati, Kapolres, Dandim dan Kejari. Semoga ini bisa ditindak lanjuti," katanya.

    Usai petisi diterima oleh Miftahul Ulum, para santri secara serempak dan tertib membubarkan diri sekitar pukul 15.00 WIB.(fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top