• Berita Terkini

    Selasa, 12 Februari 2019

    Protes SOTK, Puluhan Kepala Puskesmas Kebumen Datangi Bupati Yazid

    Yazid Mahfudz
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 14 kepala puskesmas yang merupakan perwakilan Puskesmas se Kabupaten Kebumen mendatangi Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Jumat (8/2/2019) di Rumah dinas wakil Bupati Kebumen.

    Pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama pasca SOTK dan dilantiknya KH Yazid Mahfudz menjadi Bupati Kebumen menggantikan Ir H Mohammad Yahya Fuad SE pada 1 Februari 2019 lalu. Kedatagan para kepala puskemas itu untuk mengadu ketidak tepatan pemindahan tugas bagi para dokter.

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kebumen H Ahmad Ujang Sugiono SH, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dr Hj Yohana Rini Kristiani M Kes, serta Kepala BKPPD Supriyandono SH.

    Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, pada pertemuan itu mengatakan pihkanya menyambut baik kedatangan para kepala puskesmas. Namun ia juga menjelaskan ada 179 ASN yang dipindahkan dalam kesempatan SOTK kemarin.  "Dari 179 orang ini tidak ada nama  usulan dan ini murni dari sistem," katanya dihadapan audiens.

    Dalam sambutannya, Bupati juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh kepala Puskesmas atas pengabdiannya selama ini kepada masyarakat. Bupati juga berharap agar para kepala puskesmas terus ikhlas dalam melayani masyarakat Kabupaten Kebumen.

    Lebih lanjut berbagai topik dibahas dalam pertemuan itu, diantaranya topik yang dibahas tersebut diantaranya diskusi tentang berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Kebumen, perekrutan karyawan dan diskusi adanya profesionalisme sebagai pekerja kesehatan hingga masalah akreditasi.
    Sementara itu Sekda Kebumen H Ujang Sugiono mengatkan saat ini ada 11 Puskesmas di Kabupaten Kebumen yang rencanaya akan di Akreditasi Ulang. Selain itu adanya pemindahan tugas tak lepas dari pertimbangan objektif pemerintah untuk menempatkan para petugas atau kepala puskemas.

    "Pelayanan pasien tetap yang utama karena untuk mengobati orang, jika ditanya sanggup dulu atau tidak tentu akan banyak tidaknya, karna untuk memuaskan seorang itu susah, Sementara informasi akreditasi sampai saat ini belum ada kebijakan bupati, itu tidak boleh berganti begitu cepat dan semua akan kita rangkum," kata Ujang
    katanya dihadapan para kepala puskemas.

    Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr Hj Yohana Rini Kristiani M Kes, mengatakan mengenai masalah akreditasi, dimungkinkan akan ada pada bulan Juli hingga Agustus mendatang yang nantinya akan ada 11 puskesmas mengalami reakreditasi, yakni bagi para puskesmas yang sudah pernah mengalami penilaian akreditasi.

    "Ini bukan hal yang baru, dari 35 puskesmas sudah terakreditasi dan lulus namun masing - masing berbeda kelas, mulai dari tingkat kelas dasar dan kelas madya," katanya.
    Rini menjelaskan untuk mencapai Akreditasi tiap - tiap puskesmas membutuhkan waktu dan tenaga yang luar biasa. Hal itu dinilai menjadi tolak ukur kepala puskemas yang baru untuk menyesuaikan diri.

    "Semoga bisa segera teratasi untuk akreditasi, Keputusan SK ini tidak bisa berubah secara singkat, baru Juni diperkirakan sudah selesai dan bulan depan bisa penilaian dengan SK yang diterima mudah- mudahan bisa lulus dan 11 puskesmas segera beradaptasi segera terakreditasi semoga lulus dan memperbaiki kinerjanya," katanya. (fur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top