Adapun barang komoditas yang naik antara lain telur ayam, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, minyak goreng, dan terigu. Telur ayam dari Rp16.000 menjadi Rp25.000 per kilogram, daging ayam dari Rp34.000-Rp35.000 per kilogram, bawang merah dari Rp23.000 memjadi Rp28.000 per kilogram, bawang putih dari Rp20.000 menjadi Rp25 000 per kilogram, terigu dari Rp7.000-Rp8.000 per kilogram.
Selain itu, gula pasir juga mengalami kenaikan. Gula pasir dari Rp10.000-Rp11.000 per kilogram. Untuk harga-harga lainnya, seperti daging sapi dan minyak goreng, harga masih stabil. Daging sapi Rp120.000 per kg, bahkan minyak goreng justru turun dari Rp13.000-Rp11.000 per kilogram.
”Harga ayam masih walaupun agak naik tapi stabil karena pasokannya juga lancar,” kata Tin (30) pedagang ayam di Pasar Rejowinangun.
Lain halnya dengan ayam, daging sapi justru dianggap lesu. Pedagang memperkirakan, permintaan daging sapi akan berangsur normal awal Januari mendatang.
Berdasarkan pantauan, rata-rata pedagang di Pasar Rejowinangun menjual kebutuhan pokok masyarkat (kepokmas) sesuai dengan Panel Harga Strategis Pasar Rejowinangun yang diperbaharui setiap harinya.
Sementara itu, Wakil Walikota Magelang, Windarti Agustina menjamin bahwa menjelang tahun baru ketersediaan kebutuhan pokok di beberapa swalayan dan pasar tradisional di Kota Magelang aman terkendali, kendati permintaan tinggi.
”Saya sudah instruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk tetap melakukan semacam inspeksi khusus terkait stok barang-barang makanan. Hasil laporannya tidak ada masalah,” kata Windarti.
Untuk diketahui, stok kebutuhan pokok masyarakat di Kota Magelang di antaranya beras 4,8 ton, gula pasir 59,9 ton, minyak goreng 29,9 ribu liter, tepung terigu 63 ton, dan kedelai 10,3 ton.
”Menjelang perayaan tahun baru 2019, tidak saja kebutuhan pokok yang harus siap, tapi layanan pun harus siaga. Seperti ambulans, rumah sakit, layanan puskesmas. Harus siaga 24 jam full,” paparnya. (wid)
