POLRESKEBUMENFOREKSPRES |
Belakangan terungkap, GPR (15) dan NA (14) dan RA (15) itu juga berkomplot untuk membobol kotak-kotak amal masjid di sejumlah tempat. Dari tangan ketiga bocah baru gede itu, aparat mengamankan sejumlah benda. Antara lain kotak amal dua buah, uang Rp 6 ribu, kunci pas dua buah dan obeng min bertangkai biru tua dan umbul-umbul merah putih yang sisa aksi bakar.
"Tiga anak ini ada yang masih duduk di kelas 1 SMP bahkan ada yang masih berstatus siswa SD. Meski begitu, mereka sudah setidaknya dua kali melakukan pencurian kotak amal di masjid dan mushola, " kata Kapolres Kebumen, ABP Titi Hastuti melalui Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto, Kamis sore (10/8/2017) .
Sejumlah lokasi sudah menjadi sasaran anak-anak itu. Antara lain, Masjid Nurul Huda Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Mushola Al Hikmah Adimulyo Karanganyar. "Sebagian diantaranya berhasil, sebagian lagi gagal karena kepergok warga," ujar Willy Budiyanto yang bersama Kapolsek Karanganyar, AKP mawakhir.
Bahkan salah satu pelaku, diketahui pernah melakukan percobaan pencurian pengrusakan ruang perpustakaan di SDN Panjatan Karanganyar. "Selain itu, mereka tukang membuat onar. Sebelum kedapatan membakar umbul-umbul, mereka juga pernah melakukan pelemparan rumah warga," imbuh dia.
Seperti diberitakan, kejadian bermula saat ada insiden pembakaran umbul-umbul berwarna merah putih menghebohkan warga Kelurahan/Kecamatan Karanganyar, Selasa malam (8/8/2017). Pada Rabu malam (9/8/2017), Polsek Karanganyar Polres Kebumen mengamankan dua orang pelaku GPR (15) dan NA (14).
"Anak-anak ini mengaku nekat melakukannya karena terinspirasi oleh seseorang bernama Tiwul asal Gombong yang merupakan kelompok anak punk," ujar AKP Mawakhir(cah)