PURWOKERTO- Sofia Nur Atalina (21) mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto, yang diculik oleh kelompok Banjarnegara, mengalami kekerasan fisik ketika disekap. Kekerasan tersebut, terjadi di dalam mobil.
Kapolres Banyumas AKBP Gidion Arif Setyawan SH SIK MHum melalui Kasat Reskrim Polres Banyumas AKP Andi Kadesma SH mengatakan, dari keterangan korban diketahui bahwa sempat terjadi kekerasan fisik di dalam mobil. Beberapa kali, korban dipukul, ditampar bahkan ditendang.
"Berdasarkan keterangan korban, dia mengalami beberapa kekerasan fisik ketika disekap. Mulai dari proses awal dia didorong masuk ke mobil, hingga selama dalam perjalanan," ungkapnya.
Ketika di dalam mobil, selama perjalanannya diculik, Sofia juga beberapa kali diancam oleh pelaku. Ancaman tersebut dilontarkan, agar Sofia menuruti kemauan para pelaku.
"Bahkan, pelaku sempat mengancam akan berbuat nekat jika Sofia tidak menuruti permintaan pelaku," jelasnya.
Meskipun mengalami kekerasan dan ancaman, tapi Sofia tidak mengalami pelecehan seksual dan percobaan perkosaan. "Dari keterangan korban, tidak ada tindak pelecehan seksual maupun percobaan perkosaan oleh pelaku," tegasnya.
Terpisah, ketika koran ini mencoba menghubungi melalui sambungan telephone, orang tua Sofia menyatakan bahwa anak kesayangannya belum dapat memberikan keterangan kepada wartawan. Sebab, masih memerlukan waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu.
"Maaf Sofia belum bisa diwawancarai karena masih dalam pemulihan," katanya singkat. (mif)
"Berdasarkan keterangan korban, dia mengalami beberapa kekerasan fisik ketika disekap. Mulai dari proses awal dia didorong masuk ke mobil, hingga selama dalam perjalanan," ungkapnya.
Ketika di dalam mobil, selama perjalanannya diculik, Sofia juga beberapa kali diancam oleh pelaku. Ancaman tersebut dilontarkan, agar Sofia menuruti kemauan para pelaku.
"Bahkan, pelaku sempat mengancam akan berbuat nekat jika Sofia tidak menuruti permintaan pelaku," jelasnya.
Meskipun mengalami kekerasan dan ancaman, tapi Sofia tidak mengalami pelecehan seksual dan percobaan perkosaan. "Dari keterangan korban, tidak ada tindak pelecehan seksual maupun percobaan perkosaan oleh pelaku," tegasnya.
Terpisah, ketika koran ini mencoba menghubungi melalui sambungan telephone, orang tua Sofia menyatakan bahwa anak kesayangannya belum dapat memberikan keterangan kepada wartawan. Sebab, masih memerlukan waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu.
"Maaf Sofia belum bisa diwawancarai karena masih dalam pemulihan," katanya singkat. (mif)
Berita Terbaru :
- Wakil Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan
- "Zahir Mania" dan "Anza Mania" Padati Lapangan Jatimulyo
- Kasus Stunting Kebumen Tertinggi di Gemeksekti
- Sejumlah ASN Struktural Emban Tugas Baru di Jabatan Fungsional
- DBD Merebak di Adimulyo, Warga Diminta Waspada
- Awali Tugas, Dandim Kebumen Bertemu Ulama
- HD Sriyanto Buka Suara Terkait Alasan Mundur dari Jabatan Ketum KONI Kebumen