
kepiawaian dalam bermotor menjadi kunci keberhasilan di arena balap.
Lahir dari keluarga sederhana, Cholib mulai menggandrungi dunia grasstrack sejak kecil. Tertarik untuk ikut bertanding, dia lantas mulai menceburkan diri di arena balap sejak usia 16 tahun. Tak disangka, bakatnya di dunia motor trail ini langsung membuahkan hasil.
"Waktu itu saya membalap kelas X STM, balap di kolam renang Arthatirta Purworejo. Ikut 3 kategori, alhamdulillah juara 1, 2 dan 4," ungkapnya, kemarin.
Uniknya, kegemaran dan prestasinya di dunia grasstrack terus ia tutupi dari teman-temanya di sekolah STM PN Purworejo. Hingga akhirnya saat kelas XI dirinya terpaksa harus rela membuka jati dirinya sebagai pembalap kepada teman-teman sejawatnya.
"Akhirnya teman-teman tahu saya sering balapan, karena setiap hari Sabtu saya izin tidak masuk sekolah. Akhirnya guru memanggil orangtua saya dan orang tua saya menceritakan kalau saya sering tidak masuk setiap Sabtu karena ikut balapan," jelasnya.
Sejak duduk di bangku STM itulah Cholib setiap satu pekan sekali mengikuti turnamen di berbagai ajang balapan berbagai kota. Alhasil hingga saat ini, sekitar 600 trofi kejuaraan berhasil ia pajang di almari koleksinya.
"Hampir setiap satu minggu sekali saya balapan, sudah tidak terhitung lagi berapa kejuaraan yang saya ikuti, dulu minimal sekali berangkat pulang membawa 3 piala," lanjutnya.
Cholib yang juga alumni Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo ini mengaku, prestasi terbaiknya ia torehkan saat mengikuti kejuaran bertajuk Gudang Garam International di Purwokerto, tepatnya di sirkuit aliran sungai gerak serayu pada 2001. Ia berhasil mencatatkan namanya di podium kedua pada kejuaraan tersebut.
"Kenangan terindah, dulu brangkat tanpa mekanik, mekanik ngawal lomba drag. Alhamdulillah juara 2. Di kejuaraan nasional lainnya paling-paling juara 3 dan 4," ungkapnya.
Tidak hanya dukungan dari orang tua, Cholid memiliki kiat-kiat khusus dalam berjuang meraih cita-citanya sebagai pembalap nomor satu. Kemampuan fisik terus dia jalani dengan rutin melakoni fitnes dan renang serta menjauhi rokok dan tidur setelah pukul 20.00 WIB.
Pada usianya yang sudah tidak muda saat ini, Cholib masih terbilang aktif di dunia grasstrack. Hobi mahalnya ini terus ia geluti sembari mengurusi kegiatan usahanya.
"Terakhir balapan di SAC awal tahu, karena sudah terlalu sepuh jadi hanya dapat juara 3," candanya. (ndi)
Sejak duduk di bangku STM itulah Cholib setiap satu pekan sekali mengikuti turnamen di berbagai ajang balapan berbagai kota. Alhasil hingga saat ini, sekitar 600 trofi kejuaraan berhasil ia pajang di almari koleksinya.
"Hampir setiap satu minggu sekali saya balapan, sudah tidak terhitung lagi berapa kejuaraan yang saya ikuti, dulu minimal sekali berangkat pulang membawa 3 piala," lanjutnya.
Cholib yang juga alumni Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo ini mengaku, prestasi terbaiknya ia torehkan saat mengikuti kejuaran bertajuk Gudang Garam International di Purwokerto, tepatnya di sirkuit aliran sungai gerak serayu pada 2001. Ia berhasil mencatatkan namanya di podium kedua pada kejuaraan tersebut.
"Kenangan terindah, dulu brangkat tanpa mekanik, mekanik ngawal lomba drag. Alhamdulillah juara 2. Di kejuaraan nasional lainnya paling-paling juara 3 dan 4," ungkapnya.
Tidak hanya dukungan dari orang tua, Cholid memiliki kiat-kiat khusus dalam berjuang meraih cita-citanya sebagai pembalap nomor satu. Kemampuan fisik terus dia jalani dengan rutin melakoni fitnes dan renang serta menjauhi rokok dan tidur setelah pukul 20.00 WIB.
Pada usianya yang sudah tidak muda saat ini, Cholib masih terbilang aktif di dunia grasstrack. Hobi mahalnya ini terus ia geluti sembari mengurusi kegiatan usahanya.
"Terakhir balapan di SAC awal tahu, karena sudah terlalu sepuh jadi hanya dapat juara 3," candanya. (ndi)
Berita Terbaru :
- Wakil Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan
- "Zahir Mania" dan "Anza Mania" Padati Lapangan Jatimulyo
- Kasus Stunting Kebumen Tertinggi di Gemeksekti
- Sejumlah ASN Struktural Emban Tugas Baru di Jabatan Fungsional
- DBD Merebak di Adimulyo, Warga Diminta Waspada
- Awali Tugas, Dandim Kebumen Bertemu Ulama
- HD Sriyanto Buka Suara Terkait Alasan Mundur dari Jabatan Ketum KONI Kebumen