• Berita Terkini

    Selasa, 15 Desember 2015

    Tolak Pabrik Semen, Warga Tanam Jati

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Rencana pendirian pabrik semen di wilayah Gombong Selatan terus mendapat penolakan warga. Terbaru, warga Desa Sikayu, Kecamatan Buayan, yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong (PERPAG) menggelar aksi menanam pohon. Sebanyak 1.500 batang pohon jati ditanam warga di Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gombong Selatan.

    Lokasi aksi yang baru pertama kali itu dilakukan di seputar Goa Banteng dan Goa Cocor, yang terletak di kawasan hulu Pedukuhan Karangkamal, Desa Sikayu. Aksi juga sebagai bentuk penolakan terhadap rencana penambangan PT Semen Gombong di lokasi tersebut.

    Aksi tersebut, melibatkan tak kurang dari 500 warga Desa Sikayu dan sekitarnya. Mulai dari anak-anak hingga orangtua, termasuk ibu-ibu yang sangat antusias mengikuti penanaman pohon jenis jati.

    Anak-anak seusia SD hingga SMP bahkan juga nampak semringah terlibat kegiatan outbond di desanya. Beberapa dari anak-anak ini ternyata baru pertama kali melihat keelokan goa-goa karst yang tak terlalu jauh dari pemukiman penduduk setempat.

    Ketua PERPAG Samtilar yang mengkoordinasikan aksi di lapangan, menjelaskan bahwa aksi tanam pohon ini merupakan program konsolidasi organisasinya. Meski demiian, dia mengaku terkejut sekaligus bangga dengan respons dan keterlibatan warga yang berasal dari enam pedukuhan.

    Tak hanya jati, Perpag rencananya juga akan menanam pohon produktif, seperti duren di tempat itu. Saat ini, kata dia, telah terhimpun sekitar 400-500 batang pohon duren lokal. "Ternyata buah duren lokal dari pohon yang tumbuh di kawasan karst Gombong selatan ini dipercaya banyak orang  memiliki citarasa yang khas," kata Samtilar, disela-sela aksi.  

    Ia menambahkan, penanaman pohon jati di seputar Goa Banteng dan Goa Cocor ini diprioritaskan pada areal yang tanahnya belum dibeli oleh pihak PT Semen Gombong. Namun, penanaman juga dilakukan di lahan yang ditumbuhi pepohonan, termasuk di areal yang telah ada pohon jati sejenis. Hal ini merupakan antisipasi agar saat pohon jati besar ditebang, telah ada pohon baru yang tumbuh sebagai penggantinya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top