 |
| agung/ekspres |
Penertiban itu, menurut Ketua Panwas Kecamatan Kutoarjo, Setyo Pirbadiyono dalam rangka menegakan peraturan yang berlaku. Sebab, sesuai PKPU Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Kampanye menyebutkan bahwa pemasangan stiker dilarang dilakukan di tempat ibadah termasuk halaman, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, lembaga pendidikan (gedung dan sekolah), jalan-jalan protokol, rarana dan prasarana publik, taman dan pepohonan.
"Banyak stiker yang masih ditempel di tiang listrik, pepohonan dan sarana prasarana umum. Untuk itu, kami mengambil langkah melakukan penertiban bersama Kasi Trantib Kecamatan Kutoarjo," katanya.
Dijelaskan, pelanggaran tersebut merata dilakukan ketiga tim sukses pasangan calon. Kegiatan tersebut akan ditindaklanjuti dengan penertiban bahan kampanye di semua desa. Penertiban tersebut sudah didahului dengan memberikan rekomendasi dari Panwas Kecamatan ke PPK Kutoarjo untuk menindaklanjuti temuan pelanggaran tersebut. "Dalam melakukan penertiban itu kami telah melakukan koordinasi dengan semua pihak," jelasnya.
Menurut dia, banyaknya pelanggaran pemasangan bahan kampanye tersebut menandakan bahwa kesadaran tim sukses dalam memahami dan menegakan peraturan masih sangat lemah. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada semua tim sukses pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk melaksanakan kegiatan kampanye sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kami akan terus melakukan pengawasan dan tak segan menertibkan kegiatan kampanye yang melanggar," tandasnya.
PPL Kelurahan Kutoarjo, Hartono mengatakan, wilayah Kota Kutoarjo menjadi sasaran semua tim sukses dalam melakukan kegiatan kampanye. Sebab, wilayah tersebut sangat strategis karena banyak terdapat pusat keramaian. Selain itu, jiwa pemilih di wilayah tersebut juga sangat banyak. "Di Kelurahan Kutoarjo ada 30 TPS yang membutuhkan pengawasan," ujarnya. (baj)
