![]() |
IMAM/EKSPRES |
Masing-masing kuda joget membawa peserta khotmil Quran, untuk pawai keliling desa. pada saat yang bersamaan alunan musik merdu tradisional seperti janeng, rodad, dan terbangan juga turut meriahkan acara tersebut. Selain itu terdapat juga grup drumband dari SMP Taman Dewasa Karanganyar, serta iring-iringan kereta dan odong-odong hias yang turut memeriahkan arak-arakan.
Rombongan peserta khotmil Quran dan arak-arakan tersebut mengular sepanjang 600 meter. Rombongan berjalan melewati tiga desa diantaranya Podourip, Kritig dan Jatimulyo Kecamatan Petanahan. Rute perjalanan diperkirakan mencapai 3 kilometer.
Ketua Panitia Khotmil Quran dan Khotmil Kutub Naruh mengatakan, sepanjang perjalanan kuda joget tersebut akan beraksiuntuk menghibur para penonton. Terkadang ada beberapa orang yang akan menyebar uang koin Rp 500 agar diperebutkan oleh anak kecil. Pada Khataman kali ini jumlah peserta menacapai 57 orang. 37 orang diantaranya merupakan peserta khomil Quran dan 19 lainnya merupakan peserta Khotmil Kutub. “saya mengucapkan selamat kepada semua peserta Khataman. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu acara ini,” tuturnya.
Dijelaskannya acara Khotmil Quran dan Kurub tersebut juga dimeriahkan dengan dorprize. Beberapa hadiah diantaranya berupa kipas angin, setrika, sepeda, dan kompor gas. “Mudah-mudahan ini akan bermanfaat untuk para pemenang,” katanya disela-sela penyerahan hadiah.
Pengasuh TPQ Amalia Ahmad Zen Kholik SPdI mengatakan, sudah menjadi tradisi di Desa Podourip jika ada acara khataman, maka peserta akan di arak dengan naik kuda. Kuda yang digunakan juga bukan kuda sembarangan melainkan kuda yang sudah terlatih khusus dan bisa berjoget mengiringi musik. “Padahal sewa harga satu kuda tergolong malah berkisar Rp 850 ribu hingga Rp 1,5 juta. Namun karena ini sudah menjadi tradisi maka masyarakat juga enggan jika diganti dengan kendaraan lain,” paparnya.
Zen menambahkan kegiatan itu merupakan puncak acara khataman. Di mana pada hari tersebut, diagendakan Khataman, pengajian oleh KH Nasirudi Al Mansur dan arak-arakan. Serangkaian kegiatan sebelumnya meliputi lomba anak-anak diantaranya pecah air, kelerang, ambil koin dan lain sebagainya. “Khataman bukanlah akhir dari mengaji ilmu agama. Ini hanya tasyakuran, yang kemudian akan diteruskan dengan mengaji ke jenjang selanjutnya,” ucapnya. (mam)
Dijelaskannya acara Khotmil Quran dan Kurub tersebut juga dimeriahkan dengan dorprize. Beberapa hadiah diantaranya berupa kipas angin, setrika, sepeda, dan kompor gas. “Mudah-mudahan ini akan bermanfaat untuk para pemenang,” katanya disela-sela penyerahan hadiah.
Pengasuh TPQ Amalia Ahmad Zen Kholik SPdI mengatakan, sudah menjadi tradisi di Desa Podourip jika ada acara khataman, maka peserta akan di arak dengan naik kuda. Kuda yang digunakan juga bukan kuda sembarangan melainkan kuda yang sudah terlatih khusus dan bisa berjoget mengiringi musik. “Padahal sewa harga satu kuda tergolong malah berkisar Rp 850 ribu hingga Rp 1,5 juta. Namun karena ini sudah menjadi tradisi maka masyarakat juga enggan jika diganti dengan kendaraan lain,” paparnya.
Zen menambahkan kegiatan itu merupakan puncak acara khataman. Di mana pada hari tersebut, diagendakan Khataman, pengajian oleh KH Nasirudi Al Mansur dan arak-arakan. Serangkaian kegiatan sebelumnya meliputi lomba anak-anak diantaranya pecah air, kelerang, ambil koin dan lain sebagainya. “Khataman bukanlah akhir dari mengaji ilmu agama. Ini hanya tasyakuran, yang kemudian akan diteruskan dengan mengaji ke jenjang selanjutnya,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Banteng Kebumen FC Optimis Hadapi Soekarno Cup 2025
- Polres Kebumen Sembelih 7 Ekor Sapi dan 2 Ekor Kambing
- Satu Sapi Kurban dari Presiden Prabowo Disalurkan untuk Ponpes Al Falah
- Rayakan Usia 55 Tahun, Mitsubishi Fuso Berikan Penghargaan Kepada Konsumen
- QRIS Satukan Transaksi Digital, UMKM Kebumen Semakin Mudah Jualan
- TMMD Bangun Jalan Rabat Beton di Desa Tugu
- Luncurkan Jersey Baru, Kebumen Angels Optimis Tatap Musim 2025